Perkasa Selama 7 Pekan, Bursa Asia Mulai Bergerak Variatif

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia bergerak variatif setelah indeks saham acuan regional menyentuh level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir pada perdagangan kemarin. Sementara level perdagangan ekuitas Amerika Serikat (AS) masih berada di puncak tertinggi, mengingat para investor masih mengharapkan untung dari investasinya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (14/5/2014), indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah sangat tipis, kurang dari 0,1% ke level 139,32 pada perdagangan waktu 9.30 waktu Tokyo setelah sebelumnya tercatat menguat 0,1%.

Indeks saham Jepang, Topix melemah 0,3% seiring dengan menguatnya yen sebesar 0,1% ke level 102,16 per dolar AS setelah tiga hari beruturut-turut mengalami pelemahan. Sementara itu, indeks Korea Selatan, Kospi naik 0,65.

Indeks saham Australia S&P/ASX 200 juga menunjukkan pelemahan tipis 0,2%. Sebaliknya, indeks saham Selandia Baru NZX 50 menguat 0,2%. Sementara pasar saham di China dan Hong Kong masih belum dibuka.

Sebanyak 52% perusahaan Asia tercatat mampu mencapai proyeksi laba yang ditargetkan sepanjang kuartal I.

Di sisi lain, data pertumbuhan hasil produksi industri, investasi, dan penjualan ritel melaju sangat lambat. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk meluncurkan kebijakan atau melakukan upaya baru guna mengatasi perlambatan tersebut.

Sementara itu, para riteler di AS cenderung menunjukkan laju pertumbuhan yang stabil pada April setelah sempat meningkat pada bulan sebelumnya.

"Laporan terbaru menunjukan peningkatan kegiatan perekonomian di AS kemungkinan besar berlangsung secara bertahap tahun ini dan penguatan di pasar keuangan tidak bisa menjadi acuan prediksi peningkatan tajam dalam kegiatan tersebut," ungkap Kepala Riset Pasar Modal Perpetual Ltd Matthew Sherwood. (Sis/Ndw)