Sukses

Pemerintahan Berganti, Bagaimana Nasib Redenominasi Rupiah?

Apabila paska pilpres Juli mendatang kondisi politik mulai tenang, maka sosialisasi redenominasi berlanjut.

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan penyederhanaan nilai mata uang rupiah (redenominasi) telah digulirkan sejak beberapa tahun lalu oleh Bank Indonesia (BI). Namun sayang, pelaksanaan yang diawali dengan tahap sosialisasi ini tak berjalan mulus lantaran kondisi ekonomi Indonesia yang sedang berfluktuatif.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara kepada Liputan6.com, mengaku, pelaksanaan redenominasi di Tanah Air perlu kondisi stabil, baik dari sisi ekonomi, politik, sehingga masyarakat tidak salah persepsi terhadap program tersebut.

"Kalau sekarang kondisinya belum mendukung, di mana pertumbuhan ekonomi sedang naik turun. Apalagi kondisi politiknya juga masih ada dan sering berubah-ubah, jadi saat ini kaitannya dengan keadaan politik," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Kamis (15/5/2014).

Tirta memperkirakan, apabila paska pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang kondisi politik mulai tenang, maka sosialisasi redenominasi sampai ke pelosok daerah akan kembali berlanjut. "Di sosialisasikan lagi agar nggak salah persepsi, tapi tahapannya mungkin lama karena membutuhkan waktu tiga tahun," jelasnya.

Lebih jauh dia mengatakan, saat ini sejumlah restoran sudah memangkas jumlah nol pada rupiah. Dari awalnya sepiring makanan dihargai Rp 20 ribu, namun di buku menu tertera Rp 20. "Memang harus ada yang memulai lebih dulu supaya masyarakat aware. Itu adalah inisiatif para pelaku usaha supaya lebih praktis di dalam perhitungan laporan keuangan mereka," terang Tirta.

Jika sosialisasi berjalan baik, dia berharap, BI dapat mulai menyebar uang baru yang diikuti dengan penarikan uang lama secara bertahap.  "Tahapannya memang begitu, sosialisasi, terbitkan uang baru dan menarik uang lama. Pelan-pelan supaya masyarakat nggak kaget," pungkas dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini