Kejutan Politik Bikin Rupiah Loyo

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang sempat mencatatkan penguatan terbesar di Asia pada perdangangan kemarin ternyata kembali melemah setelah Partai Golongan Karya (Golkar) memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai calon presiden Republik Indonesia. Rupiah dibuka melemah dan kembali ke kisaran Rp 11.400 per dolar AS.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (20/5/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah bertengger di level Rp 11.441 per dolar AS setelah mencetak penguatan terbesar di Asia pada perdagangan sebelumnya. Rupiah secara signifikan kembali mengalami koreksi hingga 90 poin dari level Rp 11.351 per dolar AS pada perdagangan kemarin.

Data kurs valuta asing (Valas) Bloomberg juga menunjukkan rupiah masih melanjutkan pelemahan setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Rupiah tercatat dibuka di level Rp 11.443 per dolar AS.

Jelang siang, rupiah masih terus berfluktuasi melemah setelah sempat menguat tipis ke level Rp 11.430 pada perdagangan pukul 8.59 waktu Jakarta. Rupiah masih diperdagangkan di kisaran Rp 11.430 per dolar AS-Rp 11.451 per dolar AS hingga perdagangan pukul 10.43 waktu Jakarta.

Hasil riset Samuel Sekuritas Indonesia menunjukkan, koalisi partai serta pengumuman pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pemilu tahun ini masih menjadi sentimen kuat yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Sementara pelemahan rupiah masih dapat terus berlanjut.

"Rupiah yang menguat di pembukaan kemarin akhirnya melemah setelah Partai Golkar memutuskan mendukung calon presiden Prabowo. Pelemahan rupiah mungkin berlanjut mengingat kejutan politik masih perlu diwaspadai hari ini," terang ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta. (Sis/Gdn)