Sukses

Indonesia Pererat Hubungan dengan Filipina

Pemerintah RI telah meraih kesepakatan dengan Indonesia mengenai sengketa batas laut setelah negosiasi 20 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia bakal meningkatkan kerja sama dengan Filipina dalam rangka menghadapi permasalahan perbatasan seperti kejahatan internasional dan penyelundupan perdagangan.

Peningkatan kerja sama ini ditandai dengan  kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke negara tersebut hingga Sabtu (24/5/2014). Tak hanya itu,  dalam kunjungan ini juga bertujuan mengembangkan konektivitas kedua negara, pengembangan sumber daya laut, dan transportasi.

SBY mengatakan, keberangkatannya ke Filipina merupakan balasan kunjungan Presiden Filipina Aquino. Lebih dari itu, dalam kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang telah dibicarakan sejak 1994.

"Kita juga melakukan negosiasi ZEE, landas kontinen sejak 1994. Alhamdulilah setelah 20 tahun bisa dirampungkan, kedua negara bisa selesaikan masalah batas maritim ini, " kata SBY dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Sebuah zona ekonomi eksklusif adalah wilayah yang membentang sejauh 370 kilometer di laut di mana sebuah negara memiliki hak eksklusif atas perikanan dan eksploitasi cadangan gas dan minyak bawah laut, berdasarkan Konvensi PBB mengenai Hukum Laut.

Sementara itu, Presiden menerangkan kunjungan negara dinilai memiliki arti penting. Menurut SBY, Indonesia merupakan mitra terdekat dengan Filipina. Hal itu ditunjukkan dengan keterlibatan kedua negara sebagai anggota APEC. Juga sebagai negara contoh negara yang sama-sama memerangi kejahatan transnasional.

Tak hanya itu, SBY mengatakan kerja sama ini menguntungkan bagi kedua pihak. Kerja sama ini tidak hanya untuk sektor perdagangan, tetapi juga sektor pariwisata.

"Neraca perdagangan kedua negara surplus di pihak Indonesia, dengan volume total Rp 4,5 triliun. Kunjangan wisatawan Filipina ke Indonesia 130 ribu orang, sedangkan wisatawan Indonesia ke Filipina 45 ribu orang," ujar SBY. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.