Sukses

Rupiah Merosot Tajam di Awal Pekan

Setelah diprediksi mampu melesat hingga level 10.500, nilai tukar rupiah justru menunjukkan pelemahan ke kisaran 11.600-11.700 per dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Setelah diprediksi mampu melesat hingga level 10.500 per dolar AS, nilai tukar rupiah justru terus menunjukkan pelemahan ke kisaran 11.600-11.700 per dolar AS. Nilai tukar rupiah yang sepanjang pekan lalu terus merosot kini masih melanjutkan pelemahannya.

Mengutip data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, Senin (2/6/2014), rupiah akhirnya melemah hingga menyentuh level 11.740 per dolar AS. Rupiah mengalami koreksi hingga 129 poin dari perdagangan sebelumnya akhir pekan lalu.

Data valuta asing Bloomberg bahkan menunjukkan rupiah sempat berada di level 11.755 per dolar AS pada perdagangan pukul 8.40 waktu Jakarta. Sebelumnya, rupiah juga tercatat dibuka melemah di level 11.725 per dolar AS.

Jelang siang, rupiah masih bergerak di kisaran 11.720 - 11.755 per dolar AS. Setelah sempat menunjukkan pelemahan tajam, rupiah kembali bergerak stagnan sepanjang pagi menjelang siang.

Hasil riset Samuel Sekuritas Indonesia menemukan, hilangnya euforia politik di Tanah Air sebagai salah satu pemicu melemahnya nilai tukar rupiah. Padahal sejumlah mata uang di kawasan Asia justru tengah mengalami penguatan.

"Harapan menipisnya surplus neraca perdagangan juga menjaga tekanan pada pelemahan rupiah. Siang ini, surplus neraca perdagangan diprediksi kembali terpangkas sebesar US$ 200 juta," terang ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.

Alhasil, meski telah berada di kisaran Rp 11.750 per dolar AS, rupiah tetap diprediksi akan melanjutkan pelemahannya. Terlebih lagi, jika surplus yang diumumkan Bank Indonesia justru berubah kembali menjadi defisit. (Sis/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini