Sukses

Harga Minyak Mentah RI Mengucur Turun

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Formula Indonesia Crude Price selama Mei 2014 mencapai US$ 106,20 per barel

Liputan6.com, Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Formula Indonesia Crude Price (ICP)  selama Mei 2014 mencapai US$ 106,20 per barel turun US$ 0,24 per barel dari harga bulan sebelumnya US$ 106,44 per barel.

Tim tersebut mengungkapkan, harga Minas/SLC Mei 2014 mencapai US$ 108,17 per barel atau turun sebesar US$ 2,88 per barel US$ 111,05 per barel pada bulan April 2014.

"Harga ini berbeda dengan perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Mei 2014 yang mengalami kenaikan bervariatif dibandingkan bulan April 2014," kata Tim Harga Minyak Indonesia, seperti yang dikutip dalam situs resmi Ditjen Migas di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Minyak pasar internasional tersebut diantaranya adalah, Brent (ICE) naik sebesar US$ 1,15 per barel dari US$ 108,09 per barel menjadi US$ 109,24 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 1,14 per barel dari US$ 104,28 per barel menjadi US$ 105,42 per barel.
WTI (Nymex) turun sebesar US$ 0,24 per barel dari US$ 102,03 per barel menjadi US$ 101,79 per barel.

Perubahan harga minyak mentah tersebut, diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor yang meningkatkan harga, yaitu Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Mei 2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 meningkat sekitar 65 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya.

Kekhawatiran gangguan pasokan minyak mentah akibat masalah geopolitik di negara-negara non OPEC seperti Sudan Selatan, Kolombia, Kazakhstan, Rusia dan Ukraina serta di negara-negara OPEC seperti Nigeria, Libya dan Irak Utara.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Mei 2014, terdapat peningkatan pertumbuhan perekonomian di kawasan Eropa serta proyeksi pertumbuhan perekonomian yang relatif stabil di China, India dan Jepang.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Mei 2014, kilang-kilang pengolah minyak mentah telah kembali beroperasi setelah selesai melakukan perbaikan berkala.

Selain itu, juga terdapat faktor yang menurunkan harga minyak khususnya harga minyak WTI karena berdasarkan laporan OPEC bulan Mei 2014, AS mengalami perlambatan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk perkiraan tahun 2014. Koreksi atas perkiraan pertumbuhan perekonomian tersebut sebesar -0.3%.

Berdasarkan Energy Information Administration (EIA), melaporkan peningkatan stok mingguan distillate AS sebesar 3.000 barel dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak terjadi karena penurunan permintaan minyak mentah jenis direct burning di Jepang akibat substitusi dari direct fuel dengan natural gas dan batubara serta Jepang juga merencanakan untuk mengoperasikan kembali pembangkit tenaga nuklirnya pada semester kedua tahun 2014. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini