Rupiah Mendekati Rp 12 Ribu per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terpuruk dan mendekati level Rp 12.000 per dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran pelaku pasar akan neraca perdagangan Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, siang ini pada pukul 14.42 WIB nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 11.873 per dolar AS. Terus melemah dari posisi pembukaan yang berada di posisi RP 11.815 per dolar AS.

Analis Valuta Asing (valas) Australia and New Zealand Banking Group Ltd Singapura, Khoon Goh, menyebutkan kekhawatiran pelaku pasar atas defisit neraca perdagangan yang terjadi di negara-negara berkembang kembali muncul.

"Indonesia memiliki defisit neraca perdagangan yang cukup mengejutkan," jelasnya seperti ditulis oleh Bloomberg, Rabu (4/6/2014).

Menurut Khoon Goh, kekhawatiran atas neraca perdagangan tersebut membuat para pelaku pasar melakukan aksi jual atau melepas kepemilikan mereka akan mata uang rupiah.

Di awal minggu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit sebesar US$ 1,96 miliar, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$ 0,67 miliar.

Kinerja neraca perdagangan tersebut dipengaruhi oleh neraca perdagangan non migas April 2014 yang berbalik dari surplus menjadi defisit. Neraca perdagangan non migas pada April 2014 mencatat defisit US$ 0,89 miliar dibandingkan dengan kondisi Maret 2014 yang surplus sebesar US$ 2,02 miliar.

Sebenarnya, neraca perdagangan migas pada April 2014 juga mengalami defisit namun nilainya lebih baik dibanding dengan Maret 2014. Pada April 2014, neraca perdagangan migas tercatat defisit US$ 1,07 miliar dari US$ 1,35 miliar pada Maret 2014. (Gdn/Nrm)