Sukses

Wamenkeu: Kelapa Sawit Bikin Rupiah Melemah

Sebagian eksportir lebih memilih beralih ke produk ekspor lain dari sebelumnya produk CPO.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada minggu ini disebabkan karena ekspor kelapa sawit yang melemah.

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menjelaskan pelemahan rupiah yang terjadi dalam minggu ini lebih disebabkan ekspor kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia yang masih belum meningkat. Bahkan, sebagian eksportir justru lebih memilih beralih ke produk ekspor lainnya.

"Dari Rp 11.600 per dolar AS ke Rp 11.800 per dolar AS kemarin yang lebih disebabkan trade balance, tapi saya sudah tanya juga ke Menteri Perdagangan, dia bilang karena CPO, karena dia pindah ke beberapa produk lain, itu sifatnya temporer," ungkap Bambang saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Rabu (4/6/2014).

Dengan pelemahan yang hanya bersifat sementara tersebut, Bambang masih mentargetkan untuk kuartal II tahun 2014 ini Current Account Defisit akan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

"Lebih rendah ya karena ekspor Indonesia meningkat dari tahun lalu, dan impor berkurang," tegas dia.

Berdasarkan data Bloomberg, pagi ini nilai tukar rupiah dibuka di level Rp 11.810 per dolar AS. Pada pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 11.855 per dolar AS.(Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.