Sukses

Pabrik Gula BUMN Ini Digadang Bakal Jadi yang Paling Produktif

Peningkatan kualitas pabrik gula milik BUMN ini akibat adanya kenaikan kualitas SDM, modernisasi mesin dan pembaharuan kebun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara VII akan menjadi pabrik gula terproduktif di Indonesia.

Pabrik gula yang dinamakan Bunga Mayang tersebut dikatakan Dahlan sudah mampu menyaingi produksi yang dilakukan pabrik terbaik selama ini milik swasta yaitu Gunung Madu.

"Kemarin kenapa saya ke Bunga Mayang karena Bunga Mayang itu punya HGU/Tebu 18.000 hektar, saya minta Bunga Mayang itu menjadi yang terbaik di Indonesia," kata Dahlan saat ditemui di kantornya, Jumat (6/6/2014).

Dahlan mengatakan bukti mulai bangkitnya pabrik gula ini terlihat dari sepadannya tingkat produksi dan rendemen Bunga Mayang dengan Gunung Madu.

"Musim giling dua bulan ini kita (PTPN VII) sudah bisa menyamai Gunung Madu. Produksi dan rendemen bisa disamai, sehingga ledekan dan ejekan BUMN kalah dengan swasta itu berakhir," katanya.

Peningkatan kualitas pabrik gula milik BUMN ini dikatakan mantan Direktur Utama PLN itu akibat adanya kenaikan kualitas sumber daya menusia (SDM), modernisasi mesin dan pembaharuan kebun.

Pembaharuan kebun ini diantaranya pembangunan danau-danau ukuran kecil yang saat ini berjumlah 12 waduk di tengah kebun guna mempercepat sistem pengairan bibit tebu.

"Pengairan juga sudah menggunakan sistem pengairan tornado, pengairan ini sudah mirip swasta. Di kebun HGU seluas 18.000 hektar itu akan ditambah danau menjadi 25 danau," tegas dia.

Terlepas dari teknologi dan sistem penanaman yang lebih modern, Dahlan juga mengaku kemajuan tersebut juga didasari keinginan para petani tebu yang mulai konsisten dalam penanaman jenis tebu dalam satu lahan.

"Kalau dulu kan misal lahan satu hektar itu banyak ditanami jenis tebu macam-macam. Jadi kalau sekarang tidak, mereka sudah tertib, jadi kita sangat apresiasi mereka," papar Dahlan. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini