Sukses

Jurus Angkasa Pura II Hadapi Lonjakan Penumpang Lebaran

Dirut AP II Tri Sunoko menyebutkan, puncak keberangkatan lebaran 276.631 penumpang per hari, naik dari tahun lalu 244 ribu orang perhari.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura (AP) II ikut mengantisipasi ledakan penumpang lebaran yang menggunakan angkutan udara dengan beberapa cara. Langkah ini dilakukan untuk beberapa bandara yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Direktur Utama AP II, Tri Sunoko sebelum memulai Rakor Angkutan Lebaran, memprediksi pergerakan penumpang pada H-2 yang merupakan puncak keberangkatan lebaran sekitar 276.631 penumpang per hari dibanding tahun lalu sebesar 244 ribu orang per hari.

"Sedangkan puncak arus balik diprediksi pada H+4 dengan kenaikan menjadi 281.274  per hari atau naik 7,81 persen. Sedangkan khusus untuk di bandara Halim Perdanakusuma naik 8,6 persen atau 9.390 penumpang per hari. Itu dari penumpang Citilink semua," tuturnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Lanjut dia, pergerakan penumpang sejak H-7 sampai dengan H+8 diperkirakan akan mencapai jumlah penumpang 2,8 juta dengan kenaikan 7,11 persen dibanding tahun lalu. Tertinggi di Aceh dengan peningkatan tertinggi 10,14 persen. "Paling banyak di Aceh mungkin karena banyak orang muslim jadi pergerakan penumpangnya cukup besar," jelas Tri.

Menghadapi lonjakan ini, sambung dia, perseroan telah mempersiapkan seluruh fasilitas di seluruh bandara yang dikelola AP II. Dan untuk beberapa bandara akan beroperasi selama 24 jam.

"Contohnya di Padang, Pontianak, Jakarta, dan Medan yang sudah dibuka 24 jam. Serta pemasangan CCTV di posko nasional, seperti bandara Soekarno Hatta, bandara Palembang, bandara di Minangkabau Padang, bandara Sultan Syarif Kasim, dan bandara Kualanamu," terangnya.

Tri mengaku, tantangan terberat adalah persoalan kemunduran jam terbang (delay) yang kerap terjadi di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, terutama saat memasuki puncaknya.

"Penumpang membludak, tapi bandara Soekarno Hatta punya keterbatasan slot sehingga perlu pengaturan waktu supaya on time. Nggak terlalu banyak delay," ucapnya.


Sementara persoalan kenaikan tarif batas atas yang berdampak pada penyesuaian harga tiket, Tri mengaku tak terlalu berpengaruh terhadap lonjakan penumpang lebaran.

"Nggak ada pengaruhnya. Karena biasanya penumpang tidak mikirin harga, yang penting bisa pulang kampung," tandas dia.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang angkutan lebaran 2014 yang menggunakan transportasi udara melonjak 11,48% menjadi 4,1 juta penumpang. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.