Sukses

Soal Stok Daging, Pejabat Kemendag Tidak Kompak

"Kalau target kami tidak terlalu berambisi menurunkan terlalu jauh karena permintaan juga akan naik," ujar Wamendag Bayu Krisnamurthi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Pedagangan menyatakan masih bertahannya harga daging sapi pada kisaran Rp 90 ribu-Rp 100 ribu per kilo gram (Kg) khususnya di Jakarta karena masih kurangnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pernyataan tersebut bertentangan dengan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan yang menyatakan pasokan daging sapi cukup.

"Itu karena pasokannya masih kurang menurut saya," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).

Oleh sebab itu, dia menyatakan pihaknya saat ini tidak terlalu berambisi untuk bisa menurunkan harga daging karena belum seimbangnya antara pasokan dengan kebutuhan.

"Kalau target kami tidak terlalu berambisi menurunkan terlalu jauh karena permintaan juga akan naik. Yang penting tidak naik berlebihan karena banyak masyarakat yang menikmati konsumsi daging," kata Bayu.

Menurut Bayu, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah sendiri tidak bisa memaksakan peternak lokal untuk menjual sapinya terutama saat harga tinggi. Ini karena pasar daging di Indonesia sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak.

"Memang pasar daging itu tidak sederhana, itu ternyata cukup kompleks. Ini kaitanya dengan beban harga pasokan dalam negeri. Kami tahu bahwa pasokan dalam negeri tidak semata kalau harga naik kemudian dia (peternak) jual atau bagaimana. Karena behavior mereka mau melepas bukan tergantung harga," ungkapnya.

Pernyataan Bayu tersebut bertentangan dengan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Bachrul Chairi. Menurut Bachrul, pasokan daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan lebaran. Daging ini berasal dari sapi bakalan serta sapi potong yang diperkirakan mencapai ribuan ekor baik dari lokal maupun impor. (Baca juga: Stok Daging Sapi Cukup Hingga 2 Bulan Setelah Lebaran)

"Jadi sebelum lebaran, per hari ini sudah ada 145 ribu ekor sapi bakalan dan sapi siap potong 18.900 ekor, sapi lokalnya 3.037 ekor. Itu yang sudah ada dan siap," ujarnya.

Lebih jauh Bachrul mengaku, sapi bakalan sebanyak 99 ribu ekor bakal masuk. Stok tersebut sangat cukup dan aman sampai lebaran usai. "Ini untuk lebaran 10 hari plus dua bulan," paparnya.

Kata dia, pihaknya mengeluarkan persetujuan impor untuk kuartal II sebesar 45 ribu ton daging sapi. Dan sampai sekarang, sambungnya baru terealisasi 8.316 ton. "Antisipasi sampai lebaran masih cukup, dan dua minggu setelahnya, impor akan naik," ucap dia.

Sementara untuk sapi indukan, Bachrul bilang telah mengeluarkan izin impor sapi indukan 5.000 ekor. Sementara di kuartal I, jumlahnya baru 2.500 ekor. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini