Sukses

Rupiah Masih Tunggu Kejutan BI

Neraca perdagangan yang membengkak serta neraca transaksi berjalan yang diprediksi meningkat membuat BI rate sulit diprediksi.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah hingga perdagangan hari ini masih belum menunjukkan pergerakan berarti. Pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada siang ini diprediksi menjadi faktor penggerak rupiah hari ini.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (12/6/2014) menunjukkan pelemahan ke level Rp 11.813 per dolar AS dari perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat di level Rp 11.803 per dolar AS.

Sementara itu, data valuta asing Bloomberg juga menunjukkan rupiah dibuka melemah di level Rp 11.816 per dolar AS. Rupiah hanya melemah enam poin dari perdagangan sebelumnya.

Rupiah sempat menyentuh level Rp 11.818 per dolar AS pada perdagangan pukul 9.51 WIB. Hingga menjelang siang, rupiah masih berada di kisaran Rp 11.811 -per dolar AS hingga Rp 11.820 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual mengatakan, memang belum ada sentimen positif maupun negatif yang mampu menggerakan nilai tukar rupiah. Menurutnya, pengumuman BI rate yang akan dikeluarkan siang ini dan kebijakan Bank Sentral Jepang yang kemungkinan juga akan diumumkan besok akan menjadi sentimen yang mampu menggerakan rupiah.

"Belum ada movement berarti. Sejauh ini ekspektasi pasar menunjukkan BI rate tetap berada di level 7,5 persen. Selain itu, besok juga Bank Sentral Jepang akan mengumumkan kebijakannya. Sejauh ini, dua hal tersebut yang akan mencuri perhatian pasar," terang David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (12/6/2014).

Jika Bank Indonesia mempertahankan BI Rate, kemungkinan besar nilai tukar rupiah akan terus melanjutkan pelemahan namun terbatas. Kebalikannya, jika BI Rate dinaikkan maka rupiah akan mengalami penguatan. Hal tersebut terjadi karena investor asing melihat return yang bisa didapat dengan berinvestasi Indonesia cukup tinggi jika dibanding dengan negara-negara lain.

Meski sebagian ebsar ekonom memperkirakan BI rate tetap berada di level 7,5 persen, David menilai keputusan BI bisa saja berbeda. Hal itu mengingat neraca perdagangan RI yang masih cukup besar dan neraca transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai dua kali lipat pada kuartal II tahun ini.

Menurutnya, kondisi perekonomian tersebut menuntut langkah dan tindakan baru yang belum dilakukan sebelumnya.

"Kecuali ada kejutan dari pengumuman BI rate sekitar pukul 2 siang nanti, maka pasar akan merespons dan rupiah baru menunjukkan pergerakan yang lebih signifikan," ujarnya.

Sejauh ini, dia memprediksi pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp 11.790 per dolar AS hingga Rp 11.820 per dolar AS. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini