Sukses

Perkuat Sistem Sumatra, PLN Beli Listrik dari PLTA Semangka

Listrik yang dihasilkan PLTA Semangka akan disalurkan ke sistem Sumatra.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) dan PT Tanggamus Electric Power (PT TEP) telah mendatangani kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Semangka berkapasitas 2x27,7 megawatt (MW) di Lampung.

Rencananya, PLN akan membeli listrik selama 30 tahun dengan harga US$ 8,3566 sen per kilowatthour (kWh). Dari pembelian itu, BUMN kelistrikan itu bisa menghemat subsidi sekitar Rp 186 miliar per tahun atau setara Rp 5,6 triliun selama 30 tahun.

PLTA Semangka akan dibangun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke sistem Sumatra melalui jaringan transmisi 150 kilovolt (kV) sepanjang sekitar 33,4 kilometer (km) dari pembangkit ke Gardu Induk (GI) 150 kV kota Agung yang akan dibangun oleh PLN.

Menurut Manajer Senior Komunikasi PLN, Bambang Dwiyanto, proyek ini diperlukan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera khususnya di provinsi Lampung.

"Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi penggunaan bahan bakar BBM dan fosil terutama dalam hal produksi tenaga listrik," ungkap Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/6/2014).

Bambang menjelaskan, dalam pengerjaan proyek ini untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang mendukung keberadaan sumber air maka pengembang juga diwajibkan untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka memenuhi standar lingkungan hidup.

Dalam mengembangkan proyek ini PT TEP, dengan sponsor dan komposisi saham dimiliki Komipo Global Pte Ltd. (60%), Posco Engineering Co. Ltd. (20%), PT BS Energy (10%) dan PT Nusantara Hydro Alam (10%), akan mendapatkan jaminan dari pemerintah melalui Surat Jaminan Kelayakan Usaha/SJKU.

"Pendanaan proyek, selain dari ekuitas PT TEP sendiri, juga akan diperoleh melalui pinjaman dari institusi keuangan yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan Korea Eximbank (KEXIM)," tegas Bambang.

PT TEP menargetkan kepastian pendanaan proyek akan dapat diperoleh dalam jangka waktu maksimum 12 bulan sejak penandatanganan PPA ini.
 
Pekerjaan konstruksi PLTA Semangka diperkirakan memakan waktu 37 bulan sejak diperolehnya kepastian pendanaan proyek, dan dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial sekitar 2017-2018.

Pembangkit ini akan memasok energi listrik ke sistem Sumatera sekitar 278,97 gigawatthour (GWh) per tahun. Proyek PLTA Semangka ini diperkirakan akan menelan total biaya sekitar US$ 172,9 juta. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.