Sukses

3 Cara Sukses Bisnis dari Piala Dunia

Faktanya, tak hanya bagi para pecinta sepakbola, pesta bola dunia tersebut juga dapat bermanfaat bagi para pelaku bisnis.

Liputan6.com, New York - Bagi para penggemar olahraga, ajang Piala Dunia merupakan momen spektakuler yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Faktanya, tak hanya bagi para pecinta sepakbola, pesta bola dunia tersebut juga dapat bermanfaat bagi para pengusaha.

Mengutip laman Theweek.com, Jumat (20/6/2014), sama seperti bisnis, ajang tersebut juga menumpahkan pergolakan harapan, proses dan kesuksesan masing-masing tim serta manajemennya. Sebagai cabang olahraga terpopuler di dunia, olahraga juga membagi banyak pelajaran dalam berbisnis.

Berikut, tiga pelajaran mengenai bisnis yang bisa diperoleh dari ajang pesta bola dunia yang digelar di Brasil tahun ini:

1. Hindari menentukan target terlalu tinggi

Sebagian besar manajer tim sepakbola menjatuhkan target yang terlalu tinggi bagi para pemainnya. Akibatnya, para pemain justru merasa tertekan dan sulit untuk mencapai tujuan tersebut.

Seperti halnya berbisnis, target yang terlalu tinggi dapat mengganggu proses pengambilan keputusan. Standar para perfeksionis seringkali justru bermuara pada frustasi, kesedihan, hilangnya antusias mengelola bisnis hingga kegagalan.

2. Jangan bekerja hingga kewalahan

Rendahnya kesuksean tim nasional Inggris saat berlaga di ajang Piala Dunia adalah karena terlalu sering melibatkan timnya di sejumlah laga internasional. Timnya mengikuti banyak pertandingan hingga semangat tim masih belum pulih saat menghadapi Piala Dunia.

Studi menyebutkan, para pemain yang terlalu lelah tak akan membawa kemenangan bagi timnya.

Sama seperti bisnis, pengusaha yang ingin para pegawai sukses membangun usahanya akan berusaha menjaga stamina karyawan.

Lagipula, sejumlah penelitian menunjukkan, berlibur dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan membantu ekonomi negara.

3. Manfaatkan perkembangan teknologi

Selama bertahun-tahun FIFA menggunakan teknologi sensor untuk menentukan apakan bola berada di dalam lapangan atau keluar garis. Dibandingkan manusia, alat tersebut diprediksi lebih akurat dalam menentukan keputusan tersebut.

Memang benar, teknologi baru dapat meningkatkan ketepatan dan efisiensi seperti halnya dalam berbisnis. Bisnis akan dengan mudah gagal jika tak mampu beradaptasi dengan teknologi baru.

Tengok saja bagaimana Kodak gagal menaklukan bisnis fotografi digital dan produknya tertinggal di pasaran. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini