Sukses

Tarif Listrik Rumah Tangga dan Industri Naik Turun Bak Pertamax

Penerapan tarif progresif merupakan kebijakan pemerintah setelah golongan pelanggan tersebut dicabut subsidinya.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menaikan harga Tarif Tenaga Listrik (TTL) enam golongan, pemerintah berencana menerapkan tarif progresif seperti harga Pertamax untuk enam golongan tersebut.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan penerapan tarif progresif merupakan kebijakan pemerintah setelah golongan pelanggan tersebut dicabut subsidinya.

"Untuk kebijakan selanjutnya," kata Jarman saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Jarman menambahkan, sebelum tarif yang berpatok pada harga minyak dan kurs tersebut diterapkan. Terlebih dahulu dilakukan kajian pihak independen. "Maka perlu dilakukan dahulu kajian tentang hal tersebut oleh pihak independen," tutur dia.

Menurut dia, saat ini kajian tersebut sedang dilakukan dan belum menemukan hasil. "Kajiannya masih akan dilakukan," tegasnya.

Komisi VII DPR telah menyetujui usulan pemerintah menaikkan enam golongan pelanggan Tarif Tenaga Listrik (TTL), dengan begitu dapat menghemat subsidi sebesar  sebesar Rp 8,51 triliun.

Berikut enam golongan pelanggan yang mengalami kenaikan TTL mulai 1 Juli 2014.

Industri I3 non terbuka (tbk) dinaikkan secara bertahap 11,57% setiap dua bulan terhitung awal Juli mendatang. Perkiraan penghematan subsidi kenaikan ini sebesar Rp 4,78 triliun.

pelanggan rumah tangga R3 dengan 3.500-5500 volt ampere (va),  naik bertahap 5,7% setiap dua bulan mulai 1 juli mendatang. Potensi penghematan subsidi dari kenaikan ini sebesar Rp 0,37 triliun.

Pelanggan pemerintah (P2) dengan daya diatas 200 kva. Kenaikan secara bertahap setiap dua bulan sebesar 5,36% mulai Juli. Potensi penghematan subsidi dari kenaikan golongan ini sebesar Rp 0,1 triliun.

Golongan  Rumah Tangga (R1) dengan daya 2.200 VA yang kenaikan bertahap rata-rata 10,43% setiap dua bulan. kenaikan mulai 1 juli nanti perkiraan penghematan sebesar Rp 0,99 triliun.

Golongan pelanggan penerangan Jalan Umum (P3) dengan kenaikan bertahap sebesar 10,69% setiap dua bulan mulai Juli, potensi penghematan subsidi dari pelanggan ini sebesar Rp e0,43 triliun.

Golongan pelanggan Rumah Tangga (R1) dengan daya 1.300 VA yang kenaikan bertahap 11,36% setiap dua bulan mulai 1 juli. Dengan potensi  penghematan subsidi dari pelanggan ini sebesar Rp 1,84 triliun. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.