Sukses

Sumur Minyak Medco Ditutup, Ini Tanggapan Bos Medco

Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Lukman Mahfoedz mengatakan, masalah sosial dapat menganggu bisnis minyak dan gas.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah sosial yang menganggu kegiatan operasional produksi minyak dan gas (migas) membuat produksi energi Indonesia tidak maksimum. Hal ini juga mengingat masalah sosial itu telah menutup sumur minyak yang dikelola PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

"Masalah sosial ini akan menganggu menariknya berbisnis migas. Bagaimana menghasilkan energi semaksimum mungkin untuk menggantikan impor," ujar Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Lukman Mahfoedz, Rabu (25/6/2014).

Lukaman menambahkan, untuk mengatasi permasalahan sosial, sangat dibutuhkan peran pemerintah daerah dan juga aparat keamanan. Pasalnya produksi minyak bukan hanya menyangkut kepentingan perusahaan juga menyangkut kepentingan masyarakat.

"Kami harapkan pemda setempat membantu, dan juga aparat keamanan bagaimana pun juga objek yang harus dilindungi ini menyangkut masyarakat kita. Harus dipahami migas yang dihasilkan 70-80 persen adalah milik rakyat Indonesia," ungkapnya.

Terkait dengan investasi di sektor hulu migas. Lukman mengungkapkan, untuk menarik investasi harus ada penyederhanaan regulasi. Selain itu juga harus ditunjang dengan infrastruktur.

"Yang paling penting saat ini bagaimana kami menyederhanakan regulasi, kedua tidak kalah penting infrastruktur dibutuhkan tapi ada investor mau investasi banyak. Investor masih memandang Indonesia atraktif permudahlah peraturan," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.