Sukses

Di Pasar Induk Kramat Jati, CT Juga Diprotes Pedagang Bawang

Kenaikan harga bawang beberapa waktu lalu tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem kuota.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dalam kunjungannya di Pasar Induk Kramat Jati mendapat sambutan mengesankan dari para pedagang.
 
Setelah sebelumnya menerima keluhan pedagang daging sapi, kini giliran pedagang bawang yang menunjukkan tindak protesnya kepada pemerintah.
 
Zubaidah, salah satu pedagang bawang mengatakan kenaikan harga bawang beberapa waktu lalu tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem kuota untuk impor bawang putih.
 
"Kalau barang yang belum mampu diproduksi di dalam negeri, itu jangan dikuotakan," protes Zubaidah, Jumat (27/6/2014).
 
Tidak hanya itu, Zubaedah juga mengkritisi pemerintah untuk tidak selalu menyalahkan para importir ketika ada kenaikan harga beberapa bahan pangan di pasaran.
 
"Kesalahan kenaikan harga barang-barang di pasar ada di tangan pemerintah. Sebab harusnya bisa mengantisipasi. Jangan disalahkan hanya importir," tegas dia.
 
Dia berharap, pemerintah bisa terus meningkatkan produktivitas bawang putih lokal yang memiliki kualitas tidak jauh beda dengan impor.
 
Dia pun meminta pemerintah terus secara langsung menyambangi pasar-pasar langsung demi mengetahui langsung harga bahan pokok sebenarnya.
 
‎"Jadi mohon terjun ke lapangan jangan ke media saja. Karena ini suara hati pak. Suara rakyat kecil. Jadi dengarkan pak. Kemudian bagaimana penyelamatan produk setelah dihasilkan. Kalau sampai over stock produk bagaimana nanti," ceritanya.
 
Sementara itu, menanggapi protesan dari Zubaidah, CT menyampaikan pemerintah sekarang sudah tidak menerapkan sistem impor kuota untuk produk bawang putih.
 
"Makanya tugas saya tidak ada lagi mengkuotakan. Itu sudah dilakukan. Makanya sekarang impor bawang putih bisa dilakukan.. Makanya sekarang ini bukti bahwa harganya tidak naik kan. Ibu ini cocok jadi anggota DPR,"‎ celetuk CT. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.