Sukses

Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau Pekan Ini

Hingga akhir pekan lalu, emas masih bertengger di level US$ 1.317 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai sentimen yang muncul pekan lalu ternyata tak cukup untuk mengeluarkan harga emas dari level di bawah US$ 1.300 per ounce. Hingga akhir pekan lalu, emas masih bertengger di level US$ 1.317 per ounce.

Mengutip laman Forbes, Senin (30/6/2014), harga emas bahkan diprediksi akan terus meningkat pekan ini. Hasil survei Kitco News Gold Survey menunjukkan harga emas akan naik dipicu sejumlah faktor teknis dan konflik geoplitik yang masih bergejolak di Irak.

Dari 25 partisipan yang terlibat, sebanyak 13 responden menilai harga emas akan terus lebih tinggi. Sementara sembilan partisipan memprediksi harga emas akan turun dan tiga lainnya melihat harga logam mulia tersebut bergerak stagnan.

Pekan lalu, para partisipan memberikan prediksi yang tepat mengenai harga emas. Setelah diperkirakan menguat, harga emas meningkat sekitar US$ 3 sepanjang pekan lalu.

Para partisipan yang memprediksi sejumlah faktor teknis kali akan meningkatkan harga emas. Selain itu konflik di Irak dan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina akan mendorong harga emas.

"Kecuali emas bisa menembus US$ 1.241 per ounce, saya yakin emas masih akan terus naik hingga ke level US$ 1.450 - US$ 1.500 per ounce," ungkap salah satu analis Mark Leibovit.

Sementara para partisipan yang menilai harga emas akan turun mengatakan, kurangnya jumlah permintaan setelah sempat tinggi pekan lalu merupakan tanda penurunan harga.

"Para investor yang ramai membeli emas mulai mengurangi permintaannya karena harga yang terlalu tinggi. Awal bulan depan, harga emas akan kembali turun," ujar analis Adam Button. (Sis/Nrm)





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.