Sukses

8 Sektor Saham Naik, IHSG Menghijau di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,04 persen atau setara 2,07 poin ke level 4.847,20 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal pekan. Meski demikian, gerak IHSG hanya naik tipis didorong investor asing melakukan aksi jual.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (30/6/2014), IHSG naik 2,07 poin atau 0,04 persen ke level 4.847,20. Indeks saham LQ45 menguat 0,07 persen ke level 816,81.

Pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 6,52 poin atau 0,15 persen ke level 4.851,68. Indeks saham LQ45 naik 0,24 persen menjadi 818,27.

Penguatan indeks saham ini didorong dari 66 saham bergerak menguat. Sementara itu, 33 saham melemah dan 64 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.245 kali dengan volume perdagangan saham 161,28 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 176,62 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat pada awal pekan ini kecuali sektor saham perkebunan melemah 0,56 persen dan consumer goods turun 0,10 persen.

Adapun sektor saham menguat antara lain sektor saham aneka industri naik 0,86 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,35 persen, dan sektor saham keuangan naik 0,33 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 11 miliar. Sementara itu, investor domestik melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.

Pada pagi ini, saham-saham lapis kedua dan ketiga cenderung menguat. Saham PGLI naik 9,26 persen ke level Rp 118 per saham, saham MIDI naik 8,91 persen ke level Rp 550 per saham, dan saham BUMI menguat 4,65 persen ke level Rp 180 per saham.

Lalu saham-saham yang melemah antara lain saham SMDM turun 4 persen ke level Rp 168 per saham, saham SULI tergelincir 3,17 persen ke level Rp 61 per saham, dan saham TOTO turun 2,99 persen ke level Rp 6.500 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Aiza menuturkan, IHSG akan bergerak flat seiring sentimen pemilihan umum dan juga aksi wait and see terhadap sejumlah data di Amerika Serikat dan pernyataan pimpinan The Federal Reserve Janet Yellen.

Sementara itu, Rupiah pagi ini melemah sekitar 0,17 persen ke level Rp 12.015 per dolar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia juga menyatakan salah satu penyebab pelemahan Rupiah karena semakin ketatnya persaingan Pemilu. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.