Sukses

Nintendo, Banting Setir dari Perusahaan Kartu ke Video Game

Didirikan Fusajiro pada 1889, Nintendo ternyata merupakan perusahaan pembuat kartu permainan Hanafuda.

Liputan6.com, Kyoto - Berbicara mengenai video game, kata Nintendo pasti lekat di telinga banyak anak di berbagai negara. Maklum saja, sejumlah produk permainan canggih yang dikeluarkan Nintendo memang digilai banyak anak di seluruh penjuru dunia.

Meski perusahaan asal Jepang itu mencetak kesuksesan besar dan menyebarkan namanya ke berbagai pelosok dunia melalui bisnis video game, itu ternyata bukan gagasan bisnis utama Nintendo. Didirikan Fusajiro pada 1889, Nintendo ternyata merupakan perusahaan pembuat kartu permainan Hanafuda.

Nintendo terkenal sebagai perusahaan yang selalu berupaya berinovasi dan mengembangkan produksi kartu-kartu ciptaannya. Meski begitu, kesuksesan besar perusahaan ternyata tidak dirasakan sang pendiri yang tutup usia pada 1940.

Setelah perusahaan ditinggalkan sang pendiri dan diteruskan anak cucunya, Nintendo lalu berganti nama dari Nintendo Playing Card Company Ltd menjadi Nintendo Company saja.

Sejak berganti nama, perusahaan yang kini telah berusia 125 tahun tersebut terus berinovasi dan menjajal berbagai industri lain demi mengembangkan bisnisnya.

Kesuksesan besar itupun datang menghampiri Nintendo setelah mengubah haluan bisnisnya dan menemukan usaha baru yang ditenggarai Hiroshi Yamauchi, cucu sang pendiri perusahaan.

Berikut ulasan perjalanan bisnis Nintendo Company merintis dan membangun bisnis video game di berbagai negara:


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sejarah Berdirinya Nintendo

Pada 1889, Fusajiro Yamauchi mendirikan sebuah perusahaan bernama Yamauchi Nintendo & Co. Perusahaan tersebut bergerak sebagai produsen Hanafuda (kartu-kartu bergambar bunga) di Kyoto. Inovasinya untuk mengubah gambar kartu membuat perusahaan terus berkembang dengan baik.

Tiga tahun kemudian, Yamauchi mulai memproduksi kartu-kartu bergaya barat di Jepang. Kartu tersebut dipisahkan dan sengaja diproduksi untuk kepentingan ekspor, meskipun akhirnya terkenal juga di Jepang.

Mengingat target pasarnya yang semakin luas, Yamauchi lantas mendirikan sebuah perusahaan distribusi, Marufuku Co. Ltd.

Pada 1951, setelah dia menjabat sebagai presiden perusahaan setahun sebelumnya, Yamauchi mengganti nama perusahaan menjadi Nintendo Playing Card Co. Ltd.

Perusahaan tersebut terus berkembang dan menjadi produsen kartu terbesar di Jepang. Nintendo juga mulai menjual kartu-kartu bergambar karakter Walt Disney dan membuat bisnisnya semakin melejit pesat.

3 dari 4 halaman

Ganti Nama Usai Bisnis Meredup

Setelah ditinggalkan pendirinya pada 1940, Hiroshi Yamauchi yang merupakan cucu penemu perusahaan permainan itu lantas mengemban tugas untuk memutar roda bisnis perusahaan.

Sempat berkunjung ke sebuah produsen kartu terbesar di Amerika Serikat (AS), Hiroshi terkejut dengan kantornya yang ternyata cukup kecil.

Hiroshi lantas berusaha mengubah haluan bisnis perusahaan dengan terlebih dulu mengganti namanya menjadi Nintendo Company Ltd saja. Kendati begitu, perusahaan masih memproduksi kartu sebagai bisnis sekundernya.

Nintendo beralih pada permainan berteknologi canggih. Pada 1970, perusahaan mulai menjual seri permainan Beam Gun yang menggunakan sistem opto-elektronik.

Perusahaan berhasil mengenalkan teknologi elektronik pada industri permainan di Jepang untuk pertama kalinya. Nintendo lantas mengembangkan berbagai permainan anak yang digerakan dengan sistem mesin sederhana dan berhasil membuka pintu ekspor ke benua Amerika dan Eropa.

4 dari 4 halaman

Ubah Haluan Bisnis, Nintendo Dulang Sukses

Pada 1974, Nintendo resmi memasuki industri video game berkat seorang mahasiswa bernama Shigeru Miyamoto. Dia bertugas merancang tahapan permainan di layar video game.

Miyamoto juga merancang salah satu permainan yang paling ikonik dari Nintendo yaitu Donkey Kong. Dia juga berhasil memperkenalkan Mario pada dunia yang kemudian sempat maskot lama perusahaan.

Pada 1985, Nintendo Entertainment System (NES) berhasil dikembangkan dan melejit di pasaran hanya dalam waktu dua tahun. Penjualan video game seperti Mario dan Zelda menembus 60 juta copy.

Meski gambarnya masih abu-abu, tapi permainan portable itu sangat menyenangkan. Game Boy yang kemudian diluncurkan pada 1989 juga tak kalah terkenal. Bahkan lebih dari 150 juta Game Boy berhasil di jual di berbagai negara.

Berdasarkan laporan Forbes pada 2013, kapitalisasi pasar Nintendo telah menembus angka US$ 14,39 miliar. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.