Sukses

Setelah China, Pemerintah Bakal Renegosiasi Harga Gas Ke Korea

Saat ini sudah ada tim yang bekerja untuk melakukan negosiasi harga kontrak gas dengan Korea.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang giat melakukan negosiasi ulang (renegosiasi) harga gas yang di ekspor. Setelah sukses melakukan renegosiasi harga jual untuk gas Tangguh ke Fujian, China, Pemerintah akan melakukan negosiasi ulang harga jual gas ke korea Selatan.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengatakan, hasil renegosiasi gas Tangguh yang dikirim ke Fujian, China, sangat luar biasa. Karena itu untuk menambah pemasukan negara, pemerintah akan melakukan perbaikan harga ekspor gas.

"Kami punya program jadi trigger memperbaiki harga yang sudah tidak masuk akal," kata Jero, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Jero menambahkan, sasaran pemerintah berikutnya renegosiasi adalah kontrak harga jual gas ke Korea Selatan. Saat ini sudah ada tim yang bekerja untuk melakukan negosiasi harga tersebut.

"Tim sudah bekerja untuk Korea, sudah hampir berhasil. Mungkin minggu depan dua minggu lagi kami umumkan keberhasilan baru," ungkapnya.

Menurutnya, renegosiasi harga gas bukanlah hal yang mudah, hal tersebut terlihat saat dirinya mengajukan renegosiasi harga dengan Fujian, China. kBanya kalangan yang pesimis dengan besaran angka yang diajukan.

"Kemarin orang tidak mungkin dapat US$ 8  jadi sudah harus bayangkan sulitnya jangan mau enaknya. Jadi gitulah caranya, begitu pemimpin sebelumnya sudah berjuang," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.