Sukses

Harga Minyak Indonesia Lebih Mahal US$ 2,75 per Barel

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia menyebutkan harga rata-rata mentah Indonesia pada bulan Juni 2014 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 108,95 per barel, naik US$ 2,75 per barel dari bulan Mei 2014 yang mencapai US$ 106,20 per barel.

Seperti yang dikutip dari situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (4/7/2014) harga Minas/SLC pada Juni 2014 mencapai US$ 111,61 per barel atau naik US$ 3,44 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 108,17 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional yaitu:

Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 109,24 per barel menjadi US$ 111,97 per barel.

Basket OPEC naik sebesar US$ 2,42 per barel dari US$ 105,44 per barel menjadi US$ 107,86 per barel.

WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,36 per barel dari US$ 101,79 per barel menjadi US$ 105,15 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

Kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di negara-negara non OPEC seperti Rusia dan Ukraina serta di negara-negara OPEC seperti Irak.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) bulan Juni 2014, proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 meningkat sekitar 10 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya dan sesuai laporan OPEC bulan Juni 2014, grafik kuartalan permintaan minyak mentah dunia menunjukkan pertumbuhan postif/peningkatan pada kuartal ke 2 tahun 2014.

Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) bulan Juni 2014, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat pada bulan Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 1,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan OPEC dan laporan IEA bulan Juni 2014, terdapat peningkatan rate operasional kilang-kilang pengolahan di Amerika sebesar 0,7 percen dibanding bulan sebelumnya dan kondisi musiman driving season yang dimulai bulan Juni.

Berdasarkan laporan OPEC bulan Juni 2014, kondisi perekonomian dunia terus mengalami perbaikan. Proyeksi pertumbuhan perekonomian dunia tahun 2014 sebesar 3,4% lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 2,9%.

"Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak terjadi karena perekonomian yang stabil dan cenderung membaik di China dan India serta peningkatan permintaan minyak mentah di China dan permintaan naphta di Korea Selatan untuk kebutuhan petrochemical," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini