Sukses

BPJS Kesehatan Bisa Jebol Gara-gara Rokok

Masyarakat berpenghasilan cenderung menggunakan hasil pendapatannya untuk rokok.

Liputan6.com, Jakarta - Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat mengungkapkan, alokasi dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berpotensi jebol. Hal itu disebabkan semakin tingginya tingkat perokok di Indonesia.

"Dana BPJS kita bisa jebol karena kesehatan," kata dia, Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Menurut pengamatan Komaruddin, masyarakat berpenghasilan rendah justru menggunakan pendapatannya untuk rokok. Padahal, mestinya dana tersebut bisa digunakan untuk yang lebih penting seperti kebutuhan anak.

"Saya amati yang merokok, uang yang digunakan untuk anaknya, rela beli rokok kemudian di bakar," lanjut dia.

Sementara itu, hal tersebut berbeda dengan negara-negara lain di negara maju. "Saya dari Amerika, di ruang publik rokok dikucilkan, Indonesia tidak terkontrol," ujar Komaruddin.

Oleh karena itu, ia menilai, pengeluaran rumah tangga yang populer saat ini tidak hanya dari pembelian  pulsa tapi juga dari rokok. "Income keluarga habis untuk pulsa dan rokok,"tukas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPJS Kesehatan merupakan salah satu badan hukum yang bertugas menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    BPJS Kesehatan

  • Rokok