Sukses

YLKI Paling Banyak Terima Aduan Soal Pelayanan Listrik

Seharusnya perusahaan penyedia jasa kelistrikan yaitu PLN memberikan penggantian jika penyaluran listrik ke pelanggan mengalami gangguan.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan dalam beberapa tahun terakhir keluhan pelayanan listrik masih menempapati angka besar.

"Saat ini data YLKI menunjukan, kami menerima pengaduan selama beberapa tahun terakhir, kita merdeka tapi pengaduan listrik masih besar," kata Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam diskusi yang diadakan Institute for Essentials Services Reform (IESR), di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Menurut Tulus, seharusnya perusahaan penyedia jasa kelistrikan yaitu PLN memberikan penggantian jika penyaluran listrik ke pelanggan mengalami gangguan. Seperti yang dilakukan di Australia. Di negara ini, saat listrik mati, pelanggan gratis membayar selama sebulan.

Tulus menambahkan, untuk mengatasi gangguan yang berasal dari sektor kelistrikan menjadi tugas para pemangku kepentingan yaitu, pemerintah sebaga regulator, DPR dan PLN sebagai operator penyedian listrik.

"Ini PR (pekerjaan rumah) bagi kita semua khusus regulator, legislatif dan operator," tutur dia.

Selain  banyaknya pengaduan pelanggan listrik Indonesia yang tidak puas dengan pelayanan listrik di Indonesia. Pengaduan tersebut juga  juga terkait kenaikan tarif yang mulai berlaku pada 1 Juli 2014.

"Soal tarif banyak pengaduan, kurang sepakat dengan skema pemerintah dan DPR," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini