Sukses

PLN Pertamakali Masuk Fortune 500, Pertamina Urutan 123

Terdapat dua sektor yang menguasai posisi 10 besar dalam Fortune Global 500 di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) menjadi dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam jajaran 500 perusahaan yang membukukan pendapatan tertinggi terbesar di dunia menurut Fortune.

Posisi Pertamina Turun

Mengutip laman Fortune.com, Rabu (9/7/2014) Pertamina menduduki peringkat ke 123 dalam Fortune Global 500 2014. Posisi perusahaan yang dipimpin oleh Karen Agustiawan ini turun jika dibanding dengan posisi tahun sebelumnya. Di 2013, Pertamina menduduki peringkat ke 122.

Di 2014 ini, posisi Pertamina berada satu peringkat di bawah China Development Bank dan satu peringkat di atas Marubeni.

Pertamina mampu mengalahkan beberapa perusahaan besar lain seperti PepsiCo yang ada di peringkat 137, Unilever yang ada di peringkat 140, Google yang ada di posisi 162 dan Caterpillar yang ada di peringkat 181.

Di 2013, Pertamina berhasil membukukan total pendapatan sebesar US$ 71,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat US$ 70,9 miliar.

Laba bersih pada tahun 2013 meningkat 11 persen menjadi US$ 3,07 miliar dari tahun sebelumnya US$ 2,77 miliar.

PLN Pertamakalinya masuk Fortune 500...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PLN Masuk di Urutan 477

PLN Masuk di Urutan 477

PT PLN (Persero) untuk pertamakalinya mampu masuk ke dalam deretan perusahaan terbesar di dunia menurut majalah Fortune.

Berdasarkan daftar Fortune Global 500 2014 atau deretan perusahaan yang mempunyai pendapat terbesar di dunia, PLN menempati posisi ke 477, berada satu peringkat di bawah Showa Shell Sekiyu, perusahaan minyak yang merupakan anak perusahaan dari Royal Dutch Shell dan satu peringkat di atas Alfresa Holding, perusahaan farmasi yang berpusat di Amerika.

PLN mampu menundukkan Qualcomm yang berada di peringkat 480, Fujifilm Holdings yang ada di peringkat 487 dan Rool-Royce Holding yang ada di peringkat 489.

Ini merupakan pertama kalinya PLN masuk dalam deretan tersebut. PLN  merupakan perusahaan BUMN kedua yang masuk daftar tersebut setelah Pertamina.

Pada 2013, PLN mampu meningkatkan pendapatan sebesar 10,6 persen menjadi Rp 257,4 triliun dibandingkan Rp 232,7 triliun pada tahun 2012.

Meningkatnya pendapatan usaha di tahun 2013 ini berasal dari perpaduan antara kenaikan volume penjualan tenaga listrik dan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang diberlakukan bertahap setiap triwulan mulai pemakaian Januari 2013.

Laba usaha Perseroan naik sebesar Rp 7 triliun atau 23,5 persen dari Rp 29,5 triliun menjadi Rp 36,5 triliun. Di sisi lain laba bersih mengalami penurunan sebesar Rp 32,8 triliun dari Rp 3,2 triliun pada tahun 2012 menjadi rugi Rp 29,6 triliun pada tahun 2013.

Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs atas penjabaran liabilitas moneter dalam mata uang asing yang bersifat non cash sebesar Rp 42,2 triliun dan peningkatan beban bunga sebesar Rp 5,5 triliun.

Daftar Peringkat Fortune....

3 dari 3 halaman

Ini 10 Besar Perusahaan Fortune Global 500

Ini 10 Besar Perusahaan Fortune Global 500

Terdapat dua sektor yang menguasai posisi 10 besar dalam Fortune Global 500 di tahun ini. kedua sektor tersebut adalah minyak dan gas serta otomotif.

Namun, posisi teratas justru bukan dari kedua sektor tersebut. Posisi pertama diduduki oleh perusahaan yang bergerak di sektor ritel.

Berikut ini perusahaan-perusahaan yang menduduki peringkat 10 besar dalam Fortune Global 500 2014:

  1. Wal-Mart Stores
  2. Royak Dutch Shell
  3. Sinopec Group
  4. China National Petroleum
  5. Exxon Mobil
  6. BP
  7. State Grid
  8. Volkswagen
  9. Toyota Motor
  10. Glencore

Menurut Fortune, dari 500 perusahaan tersebut  mencatatkan pendapatan sebesar US$ 31,10 triliun, naik tipis atau naik 2,5 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Sedangkan dari sisi laba tercatat melonjak sebesar 27 persen menjadi hampir US$ 2 triliun.

Perusahaan-perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat, masih menguasai daftar tersebut. Tercatat, perusahaan dari Amerika yang masuk dalam daftar sebanyak 128 perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang berasal dari China tercapat sebesar 95 perusahaan, naik jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat masih sebanyak 89 perusahaan.

Perusahaan Jepang yang masuk dalam sebanyak 57 perusahaan.  Jumlah tersebut turun jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 64 perusahaan.

Beberapa negara tetangga yang perusahaannya masuk dalam daftar adalah India terdapat delapan perusahaan diantaranya adalah State Bank of India, tata Steel, Indian Oil dan Bharat Petroleum.

Singapura terdapat dua perusahaan yaitu Wilmar Internasional dan Flextronics Internasional. Thailand satu perusahaan yaitu PTT dan Malaysia satu perusahaan yaitu Petronas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini