Sukses

Wall Street Menghijau Dipicu Optimisme The Fed

Pasar saham Amerika Serikat (AS) rebound dari aksi jual dalam dua hari.

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) rebound dari aksi jual dalam dua hari dipicu optimisme tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan dan pekerjaan meski masih dibayangi kekhawatiran investor tentang prospek ekonomi.

Indeks saham Standard & Poor (SPX) naik 0,5 persen menjadi 1.972,79 pada pukul 4 pm di New York. Indeks naik usai Federal Reserve mengeluarkan keputusannya di menit akhir pertemuan. Indeks Dow Jones Industrial Average (Indu) juga naik 78,86 poin, atau 0,5 persen menjadi 16.985,48.

"Pasar bisa turun, tetapi tidak akan tinggal di bawah," ujar John Manley, Ahli strategi ekuitas utama Wells Fargo Funds Management di New York melansir laman Bloomberg.

Beberapa pembuat kebijakan Fed mengkhawatirkan investor terlalu puas tentang prospek ekonomi dan bank sentral harus waspada terhadap pengambilan risiko yang berlebihan, dari hasil di menir akhir pertemuan bulan Juni, ketika pembuat kebijakan ini memangkas pembelian obligasi bulanan menjadi US $ 35 miliar.

Pejabat juga berdebat tentang waktunya untuk menaikkan suku bunga utama sejak tahun 2006.

Para pejabat The Fed mengaku khawatir tentang volatilitas ekuitas yang rendah, mata uang dan pendapatan pasar tetap. "Ini menjadi catatan kebijakan moneter yang diperlukan untuk terus mempromosikan kondisi keuangan yang kondusif diperlukan untuk mendukung ekspansi ekonomi," menurut penjelasannyta.

Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (VIX) pekan lalu berakhir ke level terendah dalam tujuh tahun setelah sempat rally 16 persen di dua hari sebelumnya. Ini angka terbesar sejak April.

Pertemuan Fed terjadi sebelum laporan payrolls pada Juni menunjukkan pertumbuhan pekerjaan meniup harapan dan tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak sebelum krisis keuangan memuncak enam tahun yang lalu, menciptakan dasar yang kuat untuk ekspansi ekonomi AS yang lebih kuat.

"Kami melihat reaksi spontan turun, tapi kita biasanya mendapatkan beberapa volatilitas jangka pendek setelah kejadian seperti ini," jelas Joe Bell, Analis Ekuitas Senior Schaeffer `s Investment Research Inc.

Pimpinan The Fed Janet Yellen mengatakan bulan lalu, kebijakan moneter yang akomodatif, meningkatnya properti dan ekuitas harga dan meningkatkan ekonomi global harus mengarah di atas tren pertumbuhan. Dia menekankan perlunya untuk menempatkan lebih banyak orang Amerika kembali bekerja dan meremehkan kekhawatiran tentang gelembung harga aset dan inflasi akan terjadi.

Kerugian modal pada dua hari sebelumnya terkonsentrasi di saham teknologi dan small-caps dengan valuasi tinggi. Twitter Inc (TwTr) dan Pandora Media Inc, yang diperdagangkan pada lebih dari 150 kali estimasi pendapatan, merosot sekitar lebih dari 9 persen. TripAdvisor Inc dan Facebook Inc tenggelam setidaknya 5,3 persen.

Facebook naik 3,5 persen menjadi US$ 64,97. Saham mondar-mandir meraih keuntungan di 100 Index Nasdaq saham teknologi besar, yang telah jatuh selama dua hari berturut-turut. Lebih dari 130 perusahaan di S & P 500 dijadwalkan untuk melaporkan hasil kuartalan dalam dua minggu ke depan, termasuk Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs dan Johnson & Johnson. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini