Sukses

Ironis! RI Jual Gas Murah, Impor Minyak dengan Harga Mahal

Harga jual energi seperti gas masih terbilang murah, sementara Indonesia mengimpor minyak dengan harga mahal.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim menyatakan, sumber energi yang diproduksi di dalam negeri harusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Herman mengatakan, kalau pun sumber energi yang diproduksi dalam negeri akan dijual, maka sifat pendapatan dari penjualan sebagai barang modal untuk membangun infrastruktur, bukan untuk menutupi pengeluaran rutin seperti subsidi.

"Kita nggak ekspor dulu saya nggak yakin bisa mengamankan. Kita tahan migas kita kalau kita jual untuk barang modal bukan untuk pengeluaran rutin," kata Herman seperti dikutip Kamis (10/7/2014).

Menurut Herman, harga jual energi seperti gas masih terbilang murah, sementara Indonesia mengimpor minyak dengan harga mahal.

Di mana 1 MMBTU sama dengan harga 27 liter. Di mana jika harga per 1 MMBTU sebesar US$ 8, setara  harga minyak Rp 3.000 per liter.

Menurut Herman, seharusnya gas yang  murah tersebut bisa diserap dalam negeri. Namun pada kenyataannya hal tersebut belum bisa dilakukan karena keterbatasan infrastruktur.

"Murah itu energinya setara liter, rugi Sebenarnya kita pakai dulu untuk kita, cuma kita nggak bisa pakai itu kita nggak punya pipa, macam-macam," tuturnya.

Herman menambahkan, untuk minyak seharusnya, pemerintah membayar hasil kerja Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tidak melalui bagi hasil produksi minyak agar seluruh minyak tersebut dikonsumsi untuk dalam negeri. Tetapi  membayar kerja KKKS sesuai dengan hasil minyak per barel.

"Kalau ideal benar kita eksplorasi kita bayar per barel, sekrang kan nggak, dia eksplorasi kita bayar pakai minyak.
Saya tanya ahli minyak berapa Timur Tengah cost off lifting minyak 5-6 dolar per barel, nggak ada bagi hasil," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini