Sukses

Berjalan Aman dan Lancar, Pilpres Kokohkan Rupiah

Rupiah terus menunjukkan tren penguatan pekan ini dengan bergerak ke level 11.500-an per dolar AS

Liputan6.com, Jakarta Rupiah terus menunjukkan tren penguatan pekan ini dengan bergerak ke level 11.500-an per dolar AS. Pemilihan umum presiden yang berlangsung aman dan lancar pada Rabu (9/7/2014) membuat rupiah semakin bergairah.

Data valuta asing Bloomberg, Kamis (10/7/2014), menunjukkan rupiah dibuka menguat di level 11.571 per dolar AS, meningkat 55 poin dari perdagangan sebelumnya. Rupiah bahkan sempat berada di level 11.513 pada perdagangan pukul 8:26 waktu Jakarta.

Menjelang siang, rupiah masih berkutat di kisaran 11.513 - 11.596 per dolar AS. Sementara data kurs Jakarta Internasional Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah berada di level 11.549 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual menilai faktor politik masih menghiasi pergerakan nilai tukar rupiah hingga hari ini.

Menurutnya, penguatan rupiah yang terjadi hari ini lebih karena dipicu pemilihan presiden yang berlangsung aman dan lancar.

"Pemilihan presiden kemarin menjadi sentimen positif bagi rupiah karena tidak terdengar ada kericuhan, tidak ada masalah di logistik, masih aman ya," ungkap David saat berbincang dengan Liputan6.com.

Menurutnya, para pelaku pasar kini tengah menanti konfirmasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai siapa pemenang yang akan menjadi pemimpin baru negeri ini. Berita-berita da sejumlah faktor domestik juga memberikan pengaruh yang lebih kuat dibandingkan faktor regional.

"Kalau selisih perolehan suara yang berasal dari hasil hitung cepat berada di level 1 persen-3 persen, kemungkinan masih bisa berubah di KPU. Karena bisa dianggap margin of error," ujarnya.

Sebaliknya, berdasarkan beberapa kali pemilihan presiden sebelumnya, hasil hitung cepat cenderung sama dengan hasil yang diumumkan KPU jika selisihnya berada di atas 3 persen.

Sementara dari faktor ekonomi, kondisi defisit transaksi berjalan masih cenderung mengkhawatirkan. Pasalnya, pemerintah belum menunjukkan langkah yang signifikan untuk mengatasi sisutasi tersebut.

David mengungkapkan, para pelaku pasar juga masih menanti struktur kabinet serta portofolio kabinet di bidang ekonomi.

"Seperti Jokowi misalnya kan kemarin berjanji tidak akan bagi-bagi kursi di Kabinet dan akan membuat kabinet lebih ramping. Nah kini pasar sedang menunggu bukti dari janji tersebut. Jika terbukti benar ya akan menjadi sentimen positif bagi rupiah," terangnya.

Meski masih akan terus berfluktuasi, David yakin rupiah akan bertengger di level 11.500-11.600 per dolar AS di akhir tahun. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.