Sukses

Hasil Quick Count Pilpres Berbeda buat Pengusaha Bingung

Seharusnya lembaga survei yang ada tidak menunjukan keberpihakan terhadap salah satu kandidat.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil perhitungan cepat dari berbagai lembaga survei menunjukan hasil yang beragam tentang siapa pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres). Masing-masing kubu capres dan cawapres juga mengklaim keunggulannya dalam mendapatkan suara dari pemilih.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi mengatakan bahwa seharusnya lembaga survei yang ada tidak menunjukan keberpihakan terhadap salah satu kandidat. Sebab hal ini hanya membuat masyarakat semakin bingung.

"Kita agak pusing juga, karena ada quick count yang dibeli sama mereka (kandidat), kita mau yang netral," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (10/7/2014).

Menurut dia, jika masing-masing kubu saling mengklaim kemenangan masing-masing hanya berdasarkan hasil hitung cepat, maka akan membuat kondisi masyarakat tidak kondusif dan menimbulkan kepanikan.

"Kalau pengusaha yang tidak mengerti itu mungkin akan panik, tetepi jangan sampai mereka berpikir akan terjadi kerusuhan. Kalau begini caranya kita juga khawatir rupiah sedikit goncang," lanjutnya.

Untuk itu, Sofjan berharap masing-masing kubu agar bisa menahan diri dan tidak membuat sikap yang dapat memancing arogansi didalam masyarakat. Dengan demikian kondisi akan tetap terjaga dan investor bisa lebih tenang melakukan aktifitas bisnisnya di Indonesia.

"Kita minta dua kubu ini menahan diri dulu sampai KPU meresmikan siapa yang menang. Memang bedanya tipis tetapi kan untuk kali ini berapa pun bedanya yang menang tetap menang yang kalah ya kalah. Tetapi kita harapkan semua tetap terkendali. Menkopolhukam sudah memberikan jaminan akan aman. Kita tunggu hasilnya nanti bagaimana," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.