Sukses

Jawa Barat Masih Aman dari Serbuan Daging Celeng

Pedagang jangan bermain curang dengan mencampur daging celeng ini dengan daging sapi untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.

Liputan6.com, Bandung- Menyusul maraknya temuan daging celeng pada bulan puasa saat ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan wilayah Jawa Barat masih aman dari peredaran daging tersebut.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada temuan di wilayah Jawa Barat terkait peredaran daging yang dijadikan campuran untuk daging sapi tersebut.

"(Temuan) yang di laboratorium itu dari Jakarta. Katanya sih dari Sumatra dibawa ke Jakarta. Di Jawa Barat dan Bandung aman," ujarnya saat kunjungan ke Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/7/2014).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Ahmad, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas peternakan Jawa Barat untuk melakukan pengawasan secara ketat. Selain itu, dia juga meminta agar para pedagang tidak bermain curang dengan mencampur daging celeng ini dengan daging sapi untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.

"Dinas peternakan siap menjaga situasi ini, jangan sampai terjadi di Jawa Barat. Kalau terjadi itu segera diantisipasi," katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, pihak-pihak mengedarkan daging celeng ini akan segera ditelurusi dan akan dilaporkan kepada aparat kepolisian. Hal ini karena aksi curang tersebut merupakan tindakan kriminal.

"Itu sudah tindakan kriminal. Oleh sebab itu akan menindak dan akan memberikan laporan langsung ke polisi untuk menyelesaikan ini sebagai tindakan kriminal dan ini tindakannya tegas. Melakukan tindakan curang, itu juga bisa diancam hukuman penjara," jelasnya.

Demi mengantisipasi lebih besarnya peredaran daging celeng ini, Kementerian Perdagangan meningstruksikan pihak-pihak terkait dari berbagai tingkat untuk terus melakukan pengawasan mengingat potensi peredaran yang besar akibat permintaan akan daging yang tinggi jelang lebaran nanti.

"Kami juga sudah sebar orang-orang di daerah provinsi, kabupaten kota juga ada. Jadi kami bekerja sama menyiapkan sampling-sampling kalo misalnya terjadi penemuan. (Temuan) ada, di Jawa Tengah. Jadi ketika pertumbuhan tinggi, harga tinggi jadi mengundang orang untuk berbuat curang," tandas Lutfi. (Deny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini