Sukses

Berhasil Rebut Aset Gedung, Ini Kata Bos BRI

Direktur Utama BRI, Sofyan Basir bersyukur telah mendapatkan gedung BRI II setelah enam tahun berebut aset tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyatakan telah mengambil alih Gedung BRI II setelah bersengketa cukup lama dengan pihak Djoko Tjandra dari pihak grup Mulia.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sofyan Basir mengatakan, alasannya mengambil alih gedung tersebut karena pihak Mulia telah mencederai kesepakatan untuk membangun Gedung BRI III di belakang Gedung BRI II.

"Karena kami menang perkara PK. Karena mereka cedera janji, tidak membangun Gedung BRI III di belakang BRI II. Dan ini kasus sudah enam tahun berjalan. Dan kita bersyukur telah kembali ke BRI. Membatalkan BOT dan Dana pensiun Bank BRI yang memiliki gedung itu sekarang," kata dia, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Sofyan mengatakan nilai aset gedung tersebut sebesar Rp 3 triliun. Dengan pendapatan untuk 10 tahun ke depan senilai Rp 3 triliun pula. Ia menuturkan, saat ini gedung tersebut sudah terkuasai secara fisik maupun hukum. Dia mengatakan, status gedung tersebut sedang diamankan.

"Pengamanan masih dilakukan oleh pihak keamanan, sampai dengan ke depan. Sesuai dengan situasi. Setelah kondusif baru kami lepas keamanan dari kepolisian," lanjutnya.

Meski telah berpindah tangan, ia mengatakan tetap mempertahankan status  penyewa  di sana. Dia mempersilahkan para penyewa untuk melanjutkan kontraknya.

"Penyewa masih tetap berada di sana. Silahkan dilanjutkan, kami tidak akan memutus hubungan. Kami melanjutkan. Kontrak-kontrak kami menghormati. Kontrak yang sudah dilaksanakan oleh Mulia Group dan lanjutkan," tutup dia. (Amd/Ahm)

Baca Juga:

Bisa Rebut Mulia Tower, Dahlan Sanjung Bos BRI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.