Sukses

Cari Minyak di Malaysia Lebih Mudah Ketimbang Indonesia

Banyak investor yang tidak menemukan minyak saat mencari minyak di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim minat investor menanamkan uangnya di industri migas Tanah Air tetap tinggi meski kesuksesan mendapatkan migas di Indonesia masih rendah.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan, banyak investor yang tidak menemukan minyak saat mencari minyak di Tanah Air.  "Antar merah (tidak berhasil) dan hijau (berhasil) banyak yang merah ketimbang hijau karena banyak yang dry hole (sumur kering)," kata Gde saat memaparkan kinerja SKK Migas, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Menurut Gde, tingkat kesuksesan pencarian minyak di Indonesia juga lebih rendah ketimbang negara tetangga seperti Malaysia.  "Proporsinya banyak yang kering daripada menemukan. Di Malaysia lebih banyak menemukan minyak ketimbang tidak menemukan," ungkap Gde.

Meski begitu, Gde mengungkapkan kontrak mengelola wilayah kerja migas di Indonesia masih menarik dibandingkan negara lain. Hal ini menunjukkan Indonesia masih menjadi incaran para investor yang bergerak di industri hulu migas. Kini 321 blok migas dikelola di Indonesia terdiri dari 80 blok produksi dan 240 blok eksplorasi.

"Jumlah kontrak di kita, dibandingkan negara lain jauh (lebih banyak) dibanding Indonesia. Ini mengindikasikan minat investasi dibandingkan negara lain masih sangat menarik tren ini konsisten," tutur Gde. (Pew/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.