Sukses

Sentimen Pilpres Berkurang, Rupiah Kembali Melemah

Rupiah akan menyesuaikan dengan faktor fundamental. Jika inflasi, neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi baik maka rupiah terus menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah terus perkasa dalam satu pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya tumbang juga. Pelemahan rupiah tidak akan terlalu besar karena pelaku pasar sudah yakin dengan kondisi politik.

Data valuta asing Bloomberg, Jumat (11/7/2014), rupiah dibuka melemah ke level Rp 11.605 per dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya yang tercatat di level Rp 11.573 per dolar AS. Rupiah terus menunjukkan pelemahan. Pada pukul 10.45 WIB, mata uang Garuda tersebut berada di posisi Rp 11.623 per dolar AS.

Sementara data kurs Jakarta Internasional Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini menunjukkan rupiah berada di level 11.549 per dolar AS, melemah jika dibanding dengan posisi sebelumnya yang tercatat Rp 11.549 per dolar AS.

Ekonom Bank Standard Chartered Indonesia, Fauzi Ichsan mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih akan terimbas sentimen politik.

Menurutnya, pasca pencoblosan, euforia kemenangan calon nomor urut 2 yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla, calon yang memang cukup didukung oleh pelaku pasar cukup besar sehingga menguatkan nilai tukar rupiah.

Namun euforia tersebut tak bisa bertahan lama karena ada sentimen dari luar negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah. ketakutan akan ekonomi Portugal membuat nilai tukar dolar mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya termasuk Indonesia.

Menurut Fauzi, keyakinan akan kondisi politik membuat pelemahan rupiah tidak terlalu jauh. "Pasar sudah mengetahui hasilnya, jadi semakin mendekati tanggal 22 Juli nanti atau saat pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka penguatan masih akan terus terjadi," jelasnya kepada Liputan6.com, Jumat (11/7/2014).

Setelah itu, rupiah akan menyesuaikan dengan faktor fundamental. Jika memang angka inflasi, neraca perdagangan dan juga pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan maka rupiah bisa terus menguat.

"Tekanan fundamental untuk rupiah saat ini tidak terlalu besar," tambahnya. Keperluan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk dolar sudah tidak terlalu besar. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.