Sukses

Rupiah Melemah Pasca Pilpres, BI Anggap Wajar

Data kurs JISDOR Bank Indonesia pada hari ini menunjukkan rupiah berada di level 11.549 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Dua hari setelah pemilihan presiden (pilpres), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Padahal beberapa hari sebelumnya, rupiah terus-menerus menunjukkan penguatan.

Menanggapinya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menilai, pelemahan rupiah tersebut merupakan hal yang wajar terkait respon masyarakat terhadap hasil pilpres.

Agus juga menjelaskan meskipun terjadi perbedaan hasil hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei dan masing-masing capres mengklaim kemenangan, namun hal tersebut masih dalam tahapan terkendali.

"Secara umum tidak melihat ketegangan bahwa ada pelaku pasar yang profit taking itu sesuatu yang wajar, akan kembali normal dan upaya stabilitasi atau menjaga harus tetap dilakukan," kata Agus saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (11/7/2014).

Apa yang terjadi dalam pilpres hingga saat ini dinilai Agus merupakan bagian dari bentuk demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia. Pro dan kontra menjadi hal yang biasa terjadi, yang pasti secara keseluruhan Agus berpendapat semua berjalan damai dan aman.

"Pokoknya secara umum saya tidak melihat ketegangan itu, jadi jangan dipaksakan tegang lah," katanya.

Data valuta asing Bloomberg, Jumat (11/7/2014), rupiah dibuka melemah ke level Rp 11.605 per dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya yang tercatat di level Rp 11.573 per dolar AS.

Sementara data kurs Jakarta Internasional Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini menunjukkan rupiah berada di level 11.549 per dolar AS, melemah jika dibanding dengan posisi sebelumnya yang tercatat Rp 11.549 per dolar AS. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini