Sukses

Indonesia Masih Jadi Pilihan Investor Asing

Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil dan bonus demografi menjadi daya tarik.

Liputan6.com, Jakarta - Investor  asing dinilai masih melirik pasar keuangan Indonesia. Apalagi dengan adanya perkembangan politik setelah pelaksanaan pemilihan umum yang berjalan aman dan lancar memberikan kepastian bagi pelaku pasar keuangan termasuk investor asing.

Hingga 11 Juli 2014, dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 53 triliun. Kepemilikan investor asing di obligasi pemerintah Indonesia tercatat sekitar Rp 403,6 triliun hingga akhir Juni 2014. Jumlah ini naik 25 persen dibandingkan posisi pada akhir 2013.

Analis PT Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih menuturkan, adanya harapan pelaku pasar terhadap pemimpin baru Indonesia memberikan kepercayaan diri. Dengan adanya harapan itu mendorong persepsi pasar kalau pemerintahan baru akan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Apalagi kedua sosok calon pemimpin Indonesia Prabowo Subianto dan Joko Widodo dinilai sebagai decision marker dan mengerti pasar.

"Saat ini ada harapan bagus. Kita lihat kedua sosok ini ada kemiripan. Mereka decision maker dan ada latar belakang pebisnis. Siapapun terpilih decision maker dan mengerti pasar dibandingkan pemerintah yang sebelumnya. Jadi akan lebih baik," ujar Alfatih, saat berbincang dengan Liputan6.com, yang ditulis Minggu (13/7/2014).

Alfatih mengatakan, investor asing masih berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Hal itu ditopang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,2 persen year on year pada kuartal I 2014. Kestabilan ekonomi ini yang membuat investor asing melakukan investasi di pasar keuangan Indonesia. Ditambah bonus demografi penduduk.

"Tidak mungkin asing meninggalkan Indonesia. Itu sudah terlalu mewah untuk tinggalkan Indonesia. Kan kalau pemimpin bagus maka Indonesia lari lebih cepat. Indonesia bertumbuh," kata Alfatih.

Dalam riset PT Danareksa Sekuritas juga disebutukan, dalam jangka pendek akan ada dana yang masuk dari investor selama ini wait and see baik dari lokal maupun investor asing. "Tapi karena ketatnya hasil pemilu, ada potensi ketidakpastian meski tidak sebesar pelaksanaan pemilu," tulis riset PT Danareksa Sekuritas. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini