Sukses

Menakar Potensi Ekonomi Argentina vs Jerman

Ekonomi suatu negara terutama finalis piala dunia menjadi perdebatan apakah situasi ekonomi mempengaruhi kinerja tim di piala dunia.

Liputan6.com, New York - Tim sepak bola Jerman dan Argentina bertemu di final piala dunia pada Minggu waktu Rio de Janeiro, Brasil. Fans sepak bola mungkin sudah mengetahui siapa pemain kunci, statistik dan peluang kedua tim negara ini.

Topik melihat sisi lain angka ekonomi negara dari kedua tim sepak bola ini menjadi perdebatan apakah ekonomi suatu negara memiliki pengaruh yang nyata pada kinerja piala dunia.

Dalam buku Soccernomics, penulis Simon Kuper dan ekonom Stefan Szymanski membuat kasus bahwa negara-negara miskin akan selalu berjuang. Hal itu karena pemain kurang gizi dan lebih pendek dari rekan-rekan mereka yang berasal dari negara kaya dan tidak didanai juga. Akan tetapi mari kita melihat kedua tim sepak bola dari anga ekonomi. Demikian mengutip dari CNNMoney, yang ditulis, Senin (14/7/2014).

Pertama perkembangan indeks saham di kedua negara itu. Kalau di bursa saham, Argentina menjadi salah satu negara yang menjadi berita utama untuk di pasar sahamnya.

Indeks saham Argentina menorehkan performa terbaik di dunia sepanjang 2014. Indeks sahamnya naik 60 persen dibandingkan Jerman yang hanya lebih tinggi 1 persen.

Bila melihat kondisi bursa saham sejak piala dunia dimulai pada 12 Juni, bursa saham Argentina naik sekitar 7 persen, sementara bursa saham Jerman negatif. Menurut Goldman Sachs, euforia hasil final piala dunia terutama yang memenangkan pertandingan hanya berjangka pendek ke bursa saham. Akan tetapi bagi juara kedua maka indeks sahamnya dapat menjadi underperform.

Kedua, perbandingan ekonomi dua finalis piala dunia 2014. Bila berdasarkan pertumbuhan ekonomi maka ekonomi Jerman lebih kuat. Berdasarkan data terakhir, pertumbuhannya mencapai 2,3 persen per tahun dan inflasinya rendah.

Meski demkian, pemerintah juga memperingatkan ekonomi Jerman cenderung melambat pada kuartal II 2014. Ketegangan Ukraina dan Rusia berdampak terhadap ekonomi Jerman.

Sedangkan Argentina mencatatkan kontraksi ekonomi dan inflasi tinggi. Berdasarkan statistik resmi pemerintah, inflasi negara tim tango ini sekitar 15 persen per tahun. Bahkan para ekonom memperkirakan angka inflasi sebenarnya mencapai dua kali lipat dari angka itu.

Meski angka ekonomi cukup berbeda, angka pengangguran kedua negara ini cukup mirip. Angka pengangguran Jerman di bawah 7 persen sedangkan Argentina sedikit di atas 7 persen.

Ketiga, obligasi. Untuk membandingkan kedua negara ini dari obligasi begitu mudah. Argentina sedang berada di ambang gagal bayar utang. Ini akan menjadi kali kedua negara ini mengalami gagal bayar sejak 2000.

Menteri ekonomi negara tersebut telah menghabiskan banyak waktu untuk negosiasi dengan kreditur utama termasuk beberapa hedge fund termasuk waktu pembayarannya. Sementara itu surat utang Jerman masih berada di peringkat A+ dari Moodys. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.