Sukses

Harga Emas Kian Berkilau Pekan Ini

Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik membuat emas menjadi incaran dan memicu harganya terus naik.

Liputan6.com, New York - Kekacauan dan konflik geopolitik di berbagai negara terus mencuri perhatian para investor dari seluruh penjuru dunia. Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik membuat emas menjadi incaran dan memicu harganya terus naik.

Mengutip laman Forbes, Senin (14/7/2014), pekan ini, para partisipan survei mingguan bertajuk Kitco News Gold Survey memprediksi harga emas akan kembali berkilau. Hal itu menyusul kuatnya data teknikal pergerakan harga emas dan ditopang kekhawatiran konflik geopolitik,

Dari 25 responden, sebanyak 17 partisipan memprediksi harga emas akan naik. Sedangkan enam diantaranya menilai harga emas akan turun dan dua diantaranya memprediksi harga emas bergerak stagnan pekan ini.

Para partisipan terdiri dari pialang emas, sejumlah bank investasi, pedagang emas dan analis pergerakan harga logam mulia tersebut.

Sementara itu, prediksi para partisipan tepat dengan kenaikan harga emas sebesar US$ 18 per ounce sepanjang pekan lalu.

Sebagian besar partisipan yang mengatakan, kenaikan harga emas pekan ini akan dipicu konflik dari berbagai negara. Selain itu data teknikal emas juga mengarah pada penguatan harga.

Dalam empat bulan terakhir, harga emas telah meningkat hingga ke level yang sangat tinggi yaitu US$ 1.346,8 per ounce.

"Saat ini faktor-faktor pemicu naiknya harga emas termasuk konflik regional antara Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, dan Irak-Suriah. Selain itu kesehatan finansial Eropa dan rilis data ekonomi China juga menjadi salah satu faktor naiknya harga emas,” ungkap pengamat emas di Eureka Minee, Richard Baker.

Sementara para partisipan yang melihat harga emas menurun mengatakan adanya kemungkinan penguatan dolar AS yang dapat menekan logam mulia tersebut.

“Pasar akan tetap berada di kisaran  US$ 1.310- US$ 1.340 per ounce, tapi dengan adanya tanda-tanda penguatan dolar AS. Saya rasa harga emas akan melemah dan tak bisa berada di level US$ 1.325- US$ 1.350 per ounce," ungkap penulis di Morrison on The Markets, Ken Morrison. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

Video Terkini