Sukses

Pedagang Emas Raup Untung Besar Dekati Lebaran

Penjualan perhiasan emas dinilai tak sebaik tahun kemarin karena bertabrakan dengan tahun ajaran baru sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut hari raya Lebaran, setiap orang akan berpenampilan semenarik mungkin saat berkumpul dengan sanak keluarga. Berbagai macam cara dilakukan seperti memakai perhiasan emas untuk mempercantik penampilan.

Masyarakat pun memburu perhiasan emas yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap omzet penjualan perhiasan emas.  Menurut Antari (21) penjual emas di toko emas Gloria Indah, Kebayoran Lama, keuntungan saat memasuki Lebaran bisa berkali lipat dibandingkan hari biasa.

"Laba Rp 100 juta, bahkan lebih, kalau Lebaran. Beda banget sama hari biasa,"kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Dia mengungkapkan, mendekati Lebaran rata-rata 10 orang mendatangi tokonya untuk membeli emas. Antari menjelaskan, untuk emas kadar 18 karat atau 40 persen dijual dengan harga Rp 260 ribu per gram. Sedangkan emas 22 karat atau 70 persen dijual Rp 410 per gram. Sedangkan emas dengan kadar 24 karat atau 95 persen ke atas dibanderol dengan harga Rp 510 ribu per gram.

Antari mengaku harga emas memang fluktuatif. Menurut Antari, hal itu tak berpengaruh pada penjualan emas. "Orang nggak lihat itu, mereka lihat kebutuhan, duit mereka. Kalau lagi butuh, walaupun tinggi tetap beli," lanjutnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Suhaemin (58) dari toko emas Samudera. Dia mengatakan, penjualan emas mendekati Lebaran memang cukup baik.

Ia menceritakan, mendekati Lebaran rata-rata 15 sampai 20 orang datang ke tokonya untuk membeli emas. Adapun jenis perhiasan yang dibeli seperti cincin dan gelang. Meski demikian, menurut Suhaemin, penjualan emas tahun ini tak sebaik tahun kemarin. Pasalnya, untuk Lebaran tahun ini bertabrakan dengan tahun ajaran baru sekolah.

"Lebih bagus tahun kemarin, daripada tahun ini.  Tahun kemarin bisa  30 hingga 40 orang," tukas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini