Sukses

Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 7 Triliun

Perseroan memperkirakan kontrak baru berasal dari proyek swasta dan pemerintah akan berimbang pada 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan Badan Usaha Miliki Konstruksi (BUMN) mulai merilis kontrak baru yang diraih hingga semester I 2014. Salah satunya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang meraih kontrak Rp 7,08 triliun selama enam bulan pertama 2014.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk, Haris Gunawan menuturkan, sejumlah kontrak baru Rp 7,08 triliun itu diperoleh dari proyek pemerintah, swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan memperkirakan, proyek pemerintah dan swasta akan berimbang pada 2014.

Perseroan juga menggenjot proyek di luar negeri seperti Timur Tengah. Perseroan  sedang mengerjakan proyek fly over dan renovasi di Arab Saudi. Proyek luar negeri di Timur Tengah ini telah dikerjakan sejak akhir tahun 2013.

Haris menuturkan, pengerjaan proyek di luar negeri terutama Arab Saudi paling bagus memberikan kontribusi terhadap kinerja perseroan.

"Nilai kontrak untuk fly over mencapai 32 juta real, sedangkan kontrak renovasi Mekah mencapai 27 juta real. Kami juga masih mengikuti tender proyek di Jeddah pada semester kedua 2014," kata Haris.

Perseroan menargetkan kontrak baru sekitar Rp 18 triliun. Target kontrak ini naik sekitar 41 persen dibandingkan realisasi kontrak baru 2013 sebesar Rp 13,2 triliun. Akan tetapi melihat perolehan kontrak baru yang tercapai Rp 7,08 triliun selama semester I 2014, perseroan harus bekerja keras untuk meraih target itu. Apalagi pemerintah juga memotong anggaran untuk sejumlah kementerian dan lembaga.

"Penjualan kami masih terdeliver 95 persen dari konstruksi. Pencapaian itu merupakan siklus industri konstruksi. Pencapaian kontrak dan penjualan akan mencapai puncak pada kuartal III dan IV. Hal ini mengingat proporsi proyek yang paling besar dari pemerintah," ujar Haris.

Tak hanya mengembangkan bisnis kontruksi, perusahaan yang dipimpin oleh M Choliq ini juga mengembangkan investasi jalan tol. Perseroan membentuk anak usaha bernama PT Waskita Toll Road pada 19 Juni 2014. Total modal dasar untuk anak usaha perseroan sekitar Rp 1,2 triliun.

Penerbitan Obligasi

Untuk membiayai pengembangan usaha perseroan, Haris mengatakan, perseroan akan menerbitkan obligasi dengan mekanisme berkelanjutan senilai Rp 2 triliun. Pihaknya menggunakan laporan keuangan Juni 2014 untuk penawaran obligasi itu. Dana hasil penerbitkan obligasi itu untuk jalan tol, usaha di realty dan precast serta modal kerja.

"Pada tahap pertama kami belum tentukan berapa yang akan dikeluarkan karena tergantung harga dan kondisi di market. Penawaran obligasinya dilakukan pada September, dan paling lambat Oktober," tutur Haris. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini