Sukses

Alasan Menteri BUMN Tunjuk Dino Patti Djalal Jadi Komisaris PTPN

Pengalaman Dino Patti Djalal menjadi duta besar diharapkan dapat membawa bisnis perkebunan Indonesia semakin baik di pasar global.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai, mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal memiliki kecakapan untuk mengawasi sehingga diminta bergabung untuk menjalankan tugas di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

"Pak Dino dianggap mampu oleh pimpinan kami untuk melaksanakan tugas dewan komisaris mengawal operasional bisnis PTPN XIII," ujar Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro, Senin (14/7/2014).

Tak hanya itu, pengalaman Dino Patti Djalal dalam dunia internasional juga diharapkan mengembangkan industri perkebunan di Indonesia ke kancah internasional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ekspor Indonesia.

Imam juga mengungkapkan penunjukan Dino Patti Djalal sebagai dewan komisaris PTPN XIII lantaran pengalamannya yang pernah menyandang posisi yang sama dahulunya.

"Beliau dulu juga pernah jadi komisaris BUMN, seingatku dulu beliau di Danareksa, sebelum diangkat jadi dubes AS," pungkasnya.

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Dino Patti Djalal mengaku terkejut saat dirinya ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai komisaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII.

Dino resmi menggantikan posisi Setiyardi Budiono yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia dalam kasus penerbitan tabloid Obor Rakyat. Setiyardi adalah penggagas tabloid tersebut.

Mantan Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengaku cukup kaget dengan pengangkatan tersebut. Bahkan dirinya tak mengetahui secara pasti alasan Dahlan mempercayakan jabatan komisaris kepada Dino. (Yas/Ahm)

 

Baca Juga:

Dino Patti Djalal Terkejut Ditunjuk Jadi Komisaris PTPN XIII

Ini Alasan Dahlan Copot Komisaris PTPN XIII

Pembelaan Stafsus SBY Atas Pemecatan Setiyardi oleh Dahlan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini