Sukses

Tagih Janji Pasokan Gas, Serikat Pekerja PLN Demo di Kantor ESDM

Jika produksi gas nasional yang diekspor bisa dialihkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka subsidi untuk listrik berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Pekerja PT PLN (Persero) bersama Gerakan Mahasiswa Pembebasan melakukan aksi demo di depan Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Demo tersebut  untuk menagih janji pengalihan pasokan gas yang saat ini diekspor menjadi dialokasikan untuk kebutuhan nasional.

Ketua Tim Energi Primer Serikat Pekerja PLN, Jumadis Abda mengatakan, aksi kali ini merupakan rangkaian aksi sebelumnya yang sudah dilakukan di depan Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Namun, SKK Migas angkat tangan atas tuntututan tersebut. Pasalnya, kewenangan alokasi gas berada di Kementerian ESDM.

"SKK Migas setuju apa yang menjadi tuntutan kami yaitu pengalihan pasokan gas untuk dalam negeri, tetapi wewenang pengalihan ada di Kementerian ESDM," kata Jumadis saat berbincang dengan Liputan6.com, di halaman kantor kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Menurutnya, sebelum melakukan aksi demo pada hari ini, serikat pekerja PLN sudah melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian ESDM yang diwakili oleh staf ahli menteri. Dari pertemuan tersebut, Serikat Pekerja PLN dijanjikan mendapat pasokan gas untuk keperluan dalam negeri. Namun pada kenyataannya hal tersebut tak kunjung terealisasi.

"Pada 19 Juni kemarin kami diterima di sini, cuma realisasi pernyataan lisan mereka gas diprioritaskan untuk dalam negeri. Saat ini kami minta realisasinya," ungkap Jumadis.

Menurut Jumadis, jika produksi gas nasional yang saat ini diekspor bisa dialihkan untuk  memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka bisa dipastikan subsidi untuk listrik bisa berkurang.

"Jadi kalau dapat gas alam murah harganya dibandingkan minyak. Harga minya Rp 11 ribu per liter, harga gas itu Rp 2.500 per liter setara premium  selama ini dijual ke  asing, kami harap dikasih bangsa sendiri, masa Indonesia impor Rp 11 ribu kan besar subsidi," pungkasnya.

Aksi tersebut belangsung mulai pukul 11.00 WIB dengan jumlah puluhan orang yang terdiri dari Serikat Pekerja PLN dan mahasiwa dari berbagai perguruan tinggi. Sampai berita ini diturunkan, aksi tersebut masih berjalan. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.