Sukses

13.800 Unit Kondominium Sewa Bakal Padati Jakarta Tahun Ini

Pasar properti Indonesia khususnya di Jakarta tercatat masih menarik dan menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar properti Indonesia khususnya di Jakarta tercatat masih menarik dan menguntungkan. Terbukti, sepanjang 2014, sekitar 13.800 unit kondominium sewa dipastikan akan memadati Ibu Kota.

Hingga kuartal II-2014, jumlah kondominium yang telah berdiri di Jakarta tercatat berjumlah 50.458 unit. Jumlah tersebut dicapai setelah mengalami peningkatan sebesar 0,9 persen dalam enam bulan pertama 2014.

"Proyek-proyek kondominium sewa yang selesai pada kuartal ini adalah Skylounge Tamansari, Skyline Apartment dan Puri Park Residence," ungkap Head of Research & Advisory PT Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo di Jakarta seperti ditulis Kamis, (17/7/2014).

Tak berhenti sampai di situ, sebanyak 13.800 unik kondominium sewa baru juga akan rampung dibangun hingga akhir tahun ini. Selain kondominium, jumlah apartemen sewa juga mengalami peningkatan tipis sebesar 0,8 persen dibandingkan kuartal I-2013.

Sementara itu, tidak ada penambahan apartemen sewa dan servis sepanjang kuartal II. Meski demikian, masuknya sejumlah ekspatriat perusahaan asing berhasil menambah tingkat huni apartemen sewa di Jakarta sebanyak 1,1 persen menjadi 65,2 persen.

Sejauh ini, Arief menilai pelemahan rupiah juga berdampak pada harga apartemen dan kondominium sewa. Terjadi penurunan harga kondominum sewa sebesar 3,5 persen dibandingkan kuartal I menjadi US$ 18,4 atau sekitar Rp 215 ribu per meter persegi.

Dalam kurun waktu yang sama, harga sewa apartemen servis juga mengalami penurunan sebesar 1,1 persen ke harga US$ 28,7 per meter persegi, dan apartemen khusus sewa melemah 0,1 persen menjadi US$ 18 per meter persegi.

Sekadar informasi, kondominium dan apartemen tidak memiliki perbedaan yang mencolok selain pada bentuk kepemilikannya. Keduanya sama-sama merupakan bangunan hunian vertikal. Bedanya, apartemen dibeli untuk menjadi milik dan dihuni pribadi. Sementara kondominium dibeli untuk kemudian disewakan pada pihak lain. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.