Sukses

Tiket Pesawat dan KA Ludes, Pemudik Beralih ke Bus

Belum ada perubahan harga untuk tiket bus antar kota antar provinsi.

Liputan6.com, Jakarta - Ludesnya tiket kereta api dan pesawat untuk periode mudik lebaran kali ini diperkirakan akan membawa keuntungan bagi pengusaha bus antar kota antar provinsi (AKAP). Hal tersebut dapat terjadi karena pemudik yang kehabisan tiket pada dua moda transportasi tersebut akan beralih menggunakan bus untuk pulang ke kampung halaman.

Salah satu petugas di Agen Bus Cepat PO Sinar Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sulis (30), memperkirakan, arus mudik menggunakan bus baru akan ramai pada 24-27 Juli 2014.

"Kalau sekarang belum ramai, mungkin baru ramai itu mulai H-4 sampai H-1 lebaran," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (17/7/2014).

Pada periode tersebut, lanjutnya, agen tiket bus biasanya tidak bisa menerapkan pemesanan tiket. Jadi sistem yang diterapkan yaitu tiket yang dijual adalah tiket untuk keberangkatan pada hari itu juga.

"Jadi kalau pada saat mudik lebaran, kami langsung jual tiket pada hari keberangkatan. Penumpang tidak bisa memesan tiket dulu untuk berangkat besok atau lusa," lanjutnya.

Menurut Sulis, hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada penumpang terkait keberangkatan bus.

"Pada saat mudik lebaran, jalur mudik pasti macet. Kalau kami jual tiket duluan kemudian busnya terjebak macet dan tidak bisa segera balik ke sini, berarti kami menelantarkan penumpang. Jadi lebih baik penumpang menunggu busnya datang baru bisa membeli tiket," jelasnya.

Pada PO tersebut sendiri tersedia 10 bus berkapasitas mulai dari 59 penumpang, 54 penumpang, dan 43 penumpang yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas ekonomi (tanpa AC) dan kelas bisnis (AC).

Rute yang dituju dari Jakarta menuju beberapa daerah seperti Tegal, Pemalang, Pekalongan, Slawi, Bumi Ayu, Purwokerto, Kr Puncung, Wangon, Cilacap, Babakan Sari, Wonosobo, Gombong, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

"Yang paling banyak biasanya penumpang menuju Wonosobo, karena di sana tidak ada jalur kereta. Kemudian juga Slawi, Purwokerto, dan Tegal, karena lebih dekat dengan bus jika dibandingkan pakai kereta api," kata dia.

Untuk harga tiket, Sulis belum bisa memastikan karena biasanya terjadi perubahan harga. Selain itu harga tiket juga ditentukan oleh perusahaan bus, bukan oleh agen.

"Untuk tiket biasanya tidak naik, tapi untuk kelas bisnis kan diatur oleh perusahaan. Kalau tiket ekonomi itu ditentukan oleh Kemenhub pakai tarif batas atas dan batas bawah. Nanti kepastian harganya pada H-10. Kalau untuk saat ini misalnya yang menuju Wonosobo untuk ekonomi Rp 70 ribu, yang bisnisnya Rp 100 ribu," tuturnya.

Sementara itu, untuk jam kebarangkatan, selama periode mudik bus akan beroperasi 24 jam. Hal ini agar bisa melayani kebutuhan penumpang menuju kampung halaman.

"Kalau hari normal keberangkatan mulai jam 6 pagi sampai 7 malam. Tapi untuk arus mudik keberangkatannya 24 jam selama busnya tersedia," tandas Sulis. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.