Sukses

Pipa Meledak, Harga Saham PGN Menguat

Penyelesaian transaksi akuisisi 36 persen area shale gas Fasken memberikan sentimen positif untuk saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mampu bergerak di zona hijau meski ada dugaan kebocoran pipa gas dari dua lubang gorong-gorong di kawasan SCBD Jalan Jenderal Sudirman. Dugaan kebocoran gas itu mendorong ledakan pada Kamis (17/7/2014) dini hari tadi.

Berdasarkan data RTI pukul 10.24 WIB, harga saham PGAS naik tipis 0,85 persen ke level Rp 5.950 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.015 kali dengan nilai transaksi saham sekitar Rp 38,3 miliar.

Harga saham PGAS sempat dibuka naik Rp 25 ke level Rp 5.925 dari penutupan perdagangan saham kemarin di level Rp 5.900. Saham PGAS sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp 5.975 per saham dan level terendah Rp 5.900 per saham.

Pengamat pasar modal, Reza Priyambada menuturkan, ledakan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk hanya peristiwa sesaat saja. Ledakan pipa gas itu tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan perseroan.

"Kejadian ini tidak buat pendapatan PGN anjlok. Dengan musibah itu investor tidak langsung merespons negatif. Investor percaya manajemen PGN akan menyelesaikan masalah ini. Apalagi mereka baru menyelesaikan akuisisi," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (17/7/2014).

Dengan ledakan tersebut, perseroan menghentikan pasokan gas kepada 40 pelanggan akibat adanya ledakan pipa gas yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Mapolda Metro Jaya.

"Untuk pencegahan, pipa gas yang menuju lokasi sudah ditutup sementara. Akibat penutupan pipa gas diperkirakan 40 pelanggan tidak bisa dialiri gas," kata Vice President Corporate Communication PGN, Ridha Ababil di Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Rida menjelaskan, PGN mengakui belum mengetahui penyebab ledakan pipa gas tersebut. Hingga kini, tim PGN belum bisa masuk ke gorong-gorong karena masih banyaknya asap di lokasi. "Tim menunggu situasi aman sejak tadi malam sampai pagi ini masih di lokasi," tutur Riza.

Terkait harga saham PGAS, Reza mengatakan, harga saham PGAS dapat positif didorong dari penyelesaian transaksi akuisisi 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken di Amerika Serikat (AS) dengan Swift Energy Company pada 15 Juli 2014.

Nilai transaksi akuisisi 36 persen hak partisipasi area shale gas Fasken di AS sebesar US$ 175 juta. Komposisi pembayaran itu terdiri dari pembayaran tunai sebesar US$ 125 juta dan porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar US$ 50 juta.

Reza mengatakan, pelaku pasar melihat potensi yang diraih perseroan dari akuisisi area shale gas milik perusahaan AS itu. Reza pun merekomendasikan beli untuk saham PGAS dengan target harga Rp 6.250.

"Tren saham PGAS masih positif sehingga rekomendasi beli," tutur Reza. (Ahm/)

 

Baca juga:

Pipa Gas di Jalur Proyek MRT SCBD Diduga Meledak

Pipa Gas Bocor, Lalin Semanggi Arah Senayan Macet Parah

PGN Investigasi Penyebab Ledakan Pipa Gas di Jalur Proyek MRT

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini