Sukses

Krisis Gaza dan Kecelakaan Pesawat MH17 Bikin Bursa Asia Merah

Indeks saham acuan regional MSCI Asia Pasifik melemah 0,5 persen pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia tercatat bergerak melemah seiring dengan konflik yang semakin memanas menyusul pengiriman sejumlah bala tentara ke jalur Gaza. Pelemahan tersebut juga ikut didorong aksi jual para investor setelah pesawat Malaysia Airlines berisi ratusan penumpang diduga ditembak di dekat perbatasan Ukraina-Rusia.

Mengutip laman Bloomberg, Jumat (18/7/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5 persen pada pukul 9:52 waktu Tokyo, untuk pertama kalinya pekan ini. Sementara indeks saham Jepang, Topix juga tercatat mengalami koreksi sebesar 1 persen.

Sementara indeks saham Korea Selatan, Kospi melemah 0,6 persen disusul indeks saham Selandia Baru NZX 50 sebesar 0,4 persen. Saham-saham di bursa Selandia Baru tercatat merosot 3,5 persen ke level terendah sejak Maret.

Lebih spesifik, saham Malaysian Airlines System tercatat melemah sekitar 11 persen di pre-market disusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Pesawat jenis Boeing Co. 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tertembak dan jatuh di atas medan perang Ukraina-Rusia. Pemerintah Ukraina mengklaim para pemberontak yang pro-Rusia menembak jatuh pesawat milik Malaysian Airlines tersebut.

Akibatnya, sekitar 298 orang meninggal di tempat. Sementara kelompok separatis membantah tunduhan tersebut dan menuding tentara Ukraina sebagai pelakunya mengingat pesawat tengah melintas di daerahnya.

Selain itu, penyerangan brutal yang terjadi di jalur Gaza kini telah memasuki hari ke-10. Konflik tersebut bahkan kini masuk ke tahap baru di mana Israel mengirim sejumlah tentara dan tank untuk masuk ke jalur Gaza melalui jalur darat.

"Terdapat peningkatan risiko geopolitik yang luar biasa. Ketidakpastian di pasar semakin parah untuk dipahami pergerakannya. Para pelaku pasar akan sangat berhati-hati," ungkap pakar strategi investasi di Russell Investment Group Douglas Gordon. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini