Pasar Keuangan Dunia Terguncang Jatuhnya Pesawat MH17

Liputan6.com, New York - Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang mengangkut 295 penumpang telah berdampak negatif terhadap pasar modal dan keuangan termasuk emas dan surat utang Amerika Serikat (AS) pada Kamis waktu setempat.

Selain itu, bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan terbesarnya dalam beberapa bulan. Kegelisahan geopolitik meningkat dengan keputusan Israel untuk meluncurkan serangan darat di Gaza juga menambah tekanan ke bursa saham dan pasar keuangan.

Berikut reaksi pasar terhadap jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada Kamis (17/7/2014), yang dikutip dari Marketwatch:

1. Indeks saham S&P 500

Indeks saham S&P 500 turun tajam sejak 10 April. Indeks saham S&P 500 melemah 23,45 poin atau 1,2 persen ke level 1.958,12. Indeks saham Dow Jones melemah 161,39 poin atau 0,9 persen ke level 16.976,81, dan ini penurunan terbesar sejak 15 Mei.

2. Indeks VIX

Indeks saham VIX yang mengukur kecemasan investor di bursa saham AS mengalami lompatan terbesar dalam satu hari sejak 15 April 2013. Indeks saham VIX melompat 32 persen menjadi 14,54. Akan tetapi indeks saham ini lebih rendah karena saham bergerak lebih tinggi.

3. Emas

Harga emas membukukan kenaikan signifikan namun tidak terlalu dramatis. Harga emas untuk pengiriman Agustus naik sekitar 1,3 persen ke level US$ 1.316,90 per troy ounce. Angka itu mengalami lompatan terbesar sejak 19 Juni.

4. Surat utang Amerika Serikat (AS)

Imbal hasil surat utang AS bertenor 10 tahun di bawah 2,5 persen. Imbal hasil surat utang ini turun delapan basis poin menjadi 2,45 persen, mendekati level terendah pada 2014 di kisaran 2,43 persen.

5. Harga Minyak

Harga minyak Nymex untuk pengiriman Agustus naik ke level tertinggi sejak 8 Juli. Harga minyak naik 0,50 persen. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman September naik 81 sen menjadi US$ 107,89 per barel.

6. Yen

Mata uang Jepang Yen menguat terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 0,15 persen. Sedangkan mata uang Rusia Rubel melemah 0,11 persen ke level terendah terhadap dolar sejak 8 Mei. (Ahm/)