Sukses

Sambut Lebaran, Produksi Air Minum Kemasan Merosot

Tahun ini, Aspadin menargetkan produksi air minum mencapai 23,9 miliar liter.

Liputan6.com, Jakarta - Secara nasional, industri minuman dalam kemasan tengah mengalami penurunan produksi. Hal ini terjadi karena banyaknya hambatan baik dari intern maupun hambatan ekstern perusahaan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), Hendro Baroeno mengatakan, pada Juli 2014 saja, industri minuman dalam negeri diperkirakan hanya mampu memproduksi sekitar 1,75 miliar liter. Angka ini  turun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 1,8 miliar liter.

"Bahkan untuk menambah kapasitas produksi pada bulan ini, sebagian anggota Aspadin sepakat untuk tetap berproduksi pada hari Sabtu," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Minggu (20/72014).

Dia menjelaskan, salah satu kendalan yang harus dihadapi oleh perusahaan air minum dalam negeri yaitu banyaknya perbaikan mesin produksi sehingga menyebabkan penurunan kapasitas produksi.

Meskipun beberapa perusahaan telah menambah kapasitasnya, namun hal tersebut tidak mampu menutupi penurunan tersebut.

Meski demikian, Hendro berharap pasca labaran produksi air minum akan kembali meningkat sehingga bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya. "Agustus diharapkan naik sedikit, di atas 2 miliar liter dan pada September mampu kembali normal," katanya.

Tahun ini, Aspadin menargetkan produksi air minum mencapai 23,9 miliar liter atau meningkat 11 persen dari 2013 yang sebanyak 20,3 miliar liter.

Berdasarkan data Aspadin produksi air minum dalam kemasan pada Semester I mencapai 11,65 miliar liter atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Hendro, jumlah tersebut sudah mencapai 50 persen dari target produksi. "Produksi air minum tertinggi dicapai pada Maret dan April yang masing-masing mencapai 2,1 miliar liter, dan kembali turun saat Juni yakni 2 miliar liter dan Juli 1,75 miliar liter," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini