Sukses

Ini Cara Cerdas Kelola THR

Dana THR tidak digunakan untuk pola konsumtif.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri tinggal satu minggu lagi. Saat ini, para karyawan sudah pasti mendapat Tunjangan Hari Raya (THR). Karena, sesuai dengan Surat Edaran Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi, THR bagi para pekerja harus diberikan maksimal H-7 sebelum Lebaran.

Bagi beberapa orang, THR dianggap sebagai bonus. Padahal sebenarnya, THR bukanlah bonus yang bisa digunakan untuk apapun. Perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, Mike Rini menjelaskan, dana THR harus digunakan sesuai dengan namanya.

"Kalau Tunjangan Hari Raya harusnya digunakan untuk keperluan hari raya," jelasnya kepada Liputan6.com, seperti ditulis pada Senin (21/7/2014).

Ligwina Hananto, Chief Financial Officer (CEO) QM Financial juga mengatakan hal yang senada. "THR bukan untuk kebutuhan konsumtif, karena sebagian besar alokasi THR justru bukan untuk berbelanja dan bersenang-senang," ungkapnya.

Lalu, bagaimana cara mengelola THR yang seharusnya? Berikut penuturan Mike Rini dan Ligwina Hananto kepada Liputan6.com:

1. Gunakan THR untuk memberi THR

Karena kesibukannya bekerja kantoran, beberapa orang kadang mempunyai asisten rumah tangga di rumahnya. Nah, Ligwina menyarankan, THR yang didapat sebaiknya disisihkan dahulu untuk mereka. 

"Harus ada THR buat para pekerja di rumah, guru les anak dan beberapa orang lain yang selama ini telah membantu kita," ungkapnya.

2. Zakat dan sedekah

Zakat Fitrah adalah kewajiban yang bersifat umum bagi setiap pribadi dari kaum Muslimin dengan tidak membedakan antara laki-laki dengan perempuan, orang kaya dengan miskin dan antara orang kota atau orang desa.

"Saat Idul Fitri, selain zakat fitrah, ada beberapa zakat lainnya seperti zakat maal dan zakat profesi. Itu harus diutamakan ketika mendapat THR," Jelas Mike Rini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next


3. Keperluan mudik

Bagi para pekerja yang mudik, alokasikan juga dana untuk keperluan mudik. Hal yang perlu dihitung adalah ongkos bahan bakar jika menggunakan kendaraan pribadi dan biaya untuk makan di jalan.

Bagi yang  menggunakan alat transportasi umum, ongkos yang perlu disiapkan adalah tiket untuk mudik dan balik. Biasanya, harga-harga tiket saat Lebaran lebih tinggi dari harga normal.

4. Open house, kiriman, hadiah

Selanjutnya, sisihkan dana THR untuk membeli keperluan open house seperti roti atau kue, minuman ringan dan lainnya. Selain itu, untuk menjaga hubungan dengan rekan kerja atau sahabat lama, sisihkan juga dana untuk membeli kiriman dan juga hadiah.

5. Dana tak terduga

Terakhir jangan lupa menyisihkan dana THR untuk keperluan dana tak terduga. "Besarnya kurang lebih 10 persen hingga 15 persen dari total THR yang didapat," ungkap Mike Rini.

Dari beberapa penjabaran di atas, Ligwina melanjutkan, terlihat bahwa dana THR tidak digunakan untuk pola konsumtif, karena sebagian besar alokasi THR justru bukan untuk berbelanja dan bersenang-senang tetapi justru diprioritaskan untuk orang lain.

"Dengan THR terbatas, jika mengurutkan prioritas seperti di atas, maka biasanya sampai poin 3 juga sudah habis," pungkas Ligwina. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • THR Lebaran adalah Tunjangan Hari Raya yang dibayarkan setiap pengusaha kepada karyawannya setidaknya H-7 Lebaran Idulfitri.

    THR Lebaran

Video Terkini