Sukses

Gugatan Capres ke MK Tak Akan Pengaruhi Gerak Rupiah & IHSG

Saat ini pelaku pasar sangat percaya diri terhadap kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetyantono mengimbau para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dapat menerima kekalahan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemilihan presiden (pilpres).

Dia mengaku saat ini pelaku pasar sangat percaya diri terhadap kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

"Jokowi memenangkan pilpres dan pihak Prabowo akhirnya bisa menerimanya. Paling banter Prabowo akan appeal (ajukan gugatan) ke Mahkamah Konstitusi tapi bukan melakukan perlawanan secara fisik," terang Tony saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Kata dia, pengajuan gugatan terhadap hasil keputusan KPU tersebut tidak akan memberikan sentimen negatif walaupun ada kekhawatiran dari pelaku pasar dengan kabar demo dari elemen buruh yang pro Prabowo.

"Ada kekhawatiran, tapi bukankah demo buruh sudah sering terjadi dan tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar uang dan pasar modal? Sejauh tidak sampai ada bentrok fisik yang fatal, secara umum akan menimbulkan sentimen positif," paparnya.

Sebelumnya, Tony memprediksi kemenangan Jokowi akan mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs rupiah di samping karena pasar melihat rilis hasil perhitungan suara sore ini akan berlangsung tertib dan aman.

"Nilai tukar rupiah bisa terus menguat di bawah Rp 11.500. Kisarannya antara Rp 11.400-Rp 11.500 per dolar AS," ucap dia.

Tony menilai, tren penguatan tersebut masih akan terus berlanjut sampai dengan usai pengumuman KPU pukul 16.00 WIB. Bahkan dia memprediksi bakal berlangsung hingga besok (23/7). "Dampak positifnya bisa berlanjut sampai besok," sambungnya.

Dia menyoroti, pelaku pasar sudah percaya diri dengan kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden mendatang. Hal itu ditunjukkan dengan hasil perhitungan cepat dari berbagai lembaga survei kredibel di Tanah Air.

"Pasar sejak awal memang menjagokan Jokowi karena menawarkan gaya kepemiminan yang orisinal. Tidak pernah ada gaya leadership ala Jokowi di Indonesia," cetus Tony. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini