Sukses

Ini Harapan Terhadap Presiden Baru Terpilih

Ekonom mengharapkan, siapa pun terpilih menjadi presiden dapat merealisasikan janji-janji ketika kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Tinggal menunggu hitungan jam, Komisi Pemilu Umum (KPU) akan mengumumkan hasil peroleh suara pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden pada (22/7/2014). Informasi sementara, KPU berencana mengumumkan hasil penghitungan suara pada pukul 16.00 WIB

Hasil penghitungan suara ini akan menentukan nasib Indonesia dalam lima tahun ke depannya. Begitu banyak harapan masyarakat, supaya presiden terpilih mampu membawa negara ini menjadi lebih baik. Lantas, kemana pelaku pasar modal menjatuhkan pilihannya, apakah sesuai dengan harapan?

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual menilai, kecenderungan pelaku pasar menjatuhkan pilihannya pada calon presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Indonesia. Hal tersebut terlihat, sejak penghitungan cepat atau quick count dari beberapa lembaga survei yang kemudian menjadi tenaga pendorong gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan beberapa kali indeks menembus level 5.100.

"Sebenarnya dalam ekspektasi, hasilnya dihitung dari 9 Juli quick count, terlihat tak hanya seminggu," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Meski demikian menurut David, siapapun presiden terpilih mesti melakukan serangkaian upaya strategis agar permodalan nasional menjadi lebih kuat. Kata dia, yang terpenting adalah merealisasikan janji-janjinya saat kampanye. "Implementasi  terhadap janji kampanye salah satu masalah krusial,"ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan,  kedepannya pemerintahan yang baru mesti memperbaiki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlebih defisit transaksi berjalan.

Dia menambahkan, perbaikan terhahap infrastruktur juga penting dilakukan oleh pemerintahan yang baru. Selain itu, perlunya kabinet yang baru diisi oleh orang-orang yang profesional. "Ke realisasi infrastruktur, birokrasi, sistem kabinet yang ramping dan profesional," ujar David.

Akan tetapi, pihaknya mengaku khawatir, isu-isu ketidakpuasan dari calon presiden yang kalah bakal mengganggu kestabilan dalam negeri. "Kemungkinan adanya ketidakpuasan hasil dari salah satu calon presiden," tukas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini